Wamenag Sentil Cak Nun Sebut Jokowi Firaun: Jangan Serang Presiden

CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2023 13:30 WIB
Wamenag Zainut Tauhid mengimbau kepada para penceramah dan tokoh agama hendaknya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan.
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi meminta para penceramah agama tak menyerang kehormatan dan martabat presiden atau wakil presiden di depan umum. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi meminta para penceramah agama tak menyerang kehormatan dan martabat presiden atau wakil presiden di depan umum.

Hal tersebut Zainut sampaikan merespons ceramah budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo seperti Firaun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengimbau kepada siapa pun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri presiden dan/atau wakil presiden di depan umum," kata Zainut dalam keterangannya, Kamis (19/1).

Zainut mengklaim tindakan menyerang kehormatan presiden/wakil presiden tak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum. Baginya, kebebasan menyampaikan pendapat atau kritik dapat dilakukan dengan cara yang santun, bijak, dan menghormati etika.

"Tidak dengan cara yang sarkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama," ujarnya.

Tak hanya itu, Zainut mengimbau kepada para penceramah dan tokoh agama hendaknya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan.

Menurutnya, setiap tokoh, ulama dan penceramah agama mengemban tugas mulia untuk melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi munkar.

"Tidak boleh atas nama melaksanakan tugas dakwah yang mulia dengan mengungkapkan kata-kata yang kasar, menebarkan ujaran kebencian, hoaks, fitnah, adu domba, bersikap subyektif dan berlaku tidak adil," kata dia.

Sebelumnya, potongan video ceramah Cak Nun viral di media sosial. Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024.

"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.

Cak Nun telah meminta maaf atas ucapannya tersebut kepada publik. Ia mengaku 'kesambet' ketika menyebut Jokowi seperti Firaun dalam ceramahnya itu.

Cak Nun mengaku sama sekali tak memiliki rencana menyangkutpautkan materi ceramahnya kala itu dengan tokoh Firaun, Haman, maupun Qorun. Semua tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya tanpa kendali.

"Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," ujarnya.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER