Aksi serial killer atau pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, serta Dede Solehudin telah menelan sembilan korban.
Rentetan pembunuhan berantai oleh Wowon cs dimulai di Cianjur. Di sana, total ada empat kerangka korban yang ditemukan di dalam sebuah lubang di sebuah rumah. Keempat korban ini adalah Bayu yang masih berusia dua tahun, Noneng, Wiwin, serta Farida.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut berdasarkan pengakuan tersangka, mereka sedang melakukan sebuah 'perjalanan panjang pembunuhan'. Mereka melakukan aksi penipuan dengan tujuan untuk menguasai harta korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menjalankan aksinya itu, tersangka mengaku memiliki kemampuan supranatural yang bisa memperkaya para korban ataupun menggandakan uang para korban. Namun, ketika korban mulai menagih janji, para tersangka tak segan menghabisi nyawa mereka.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk buat orang jadi sukses atau kaya," tutur Fadil dalam konferensi pers, Kamis (19/1).
"Ending-nya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya," lanjutnya.
Bahkan, Wowon cs ternyata juga tak segan untuk membunuh siapa saja yang mengetahui aksi kejahatan mereka. Termasuk, keluarga atau kerabat mereka sendiri.
Terbukti, tiga dari empat korban di Cianjur masih memiliki hubungan keluarga dengan tersangka. Wiwin merupakan mantan istri Wowon, Noneng adalah ibu Wiwin atau mertua Wowon, dan Bayu adalah anak Wowon dengan Maemunah.
Kemudian, satu korban lain atas nama Farida merupakan seorang TKW. Polisi belum menjelaskan apa motif tersangka membunuh Farida.
Namun, diduga yang bersangkutan awalnya adalah korban penipuan tersangka lewat modus supranatural. Lalu, mungkin karena menagih janji, nyawa korban pun dihabisi.
Dari keempat korban di Cianjur, Noneng dan Wiwin dibunuh pada tahun 2020. Sementara tersangka mengaku membunuh korban Bayu sekitar tiga bulan lalu. Sedangkan untuk korban Farida belum dijelaskan kapan waktu kematiannya.
Aksi pembunuhan berantai Wowon cs kemudian berlanjut ke Bantar Gebang, Kota Bekasi. Korban mereka kali ini tiga orang yang merupakan satu keluarga. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (12/1).
Untuk kasus pembunuhan di Bekasi, polisi menyebut motif tersangka adalah karena aksi kejahatan mereka diketahui oleh para korban. Akhirnya, tersangka memutuskan untuk menghabisi nyawa mereka.
Ketiga korban ini juga merupakan keluarga dari tersangka. Korban Maemunah merupakan istri dari tersangka Wowon. Sedangkan Ridwan serta Riswandi adalah anak tiri Wowon.
Ada satu bernama Neng Ayu yang masih berusia lima tahun, tetapi ia berhasil selamat meski sempat dirawat di rumah sakit. Ia merupakan buah hati Wowon dengan Maemunah.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui mereka melakukan tindak pidana berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," ucap Fadil.
Sementara ada dua korban lain yang masih belum diketahui motif di balik pembunuhan Wowon cs terhadap mereka. Polisi juga belum menjelaskan soal waktu kematian dua korban ini.
Kedua korban ini, salah satunya ditemukan ditemukan di Garut. Korban awalnya dibuang ke laut oleh tersangka, tetapi kemudian ditemukan oleh warga dan akhirnya dikuburkan secara layak.
Sedangkan satu korban lainnya masih dalam proses pencarian. Sebab, soal korban ini muncul dalam proses penyelidikan berdasarkan pengakuan dari tersangka.
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun tengah mendalami apakah ada motif lain di balik aksi keji tersangka menghabisi nyawa korban Bayu yang masih berusia dua tahun. Serta terkait aksi tersangka nekat meracuni Neng Ayu yang berusia lima tahun.
"Tim autopsi psikologi forensik turut mendampingi kami untuk melihat motif sebenarnya, kalau penipuan, mengapa anak dua tahun dibunuh, anak lima tahun diracun," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
"Penyelidikan kami belum selesai. Kami tidak berdasarkan keterangan tersangka, kami harus bicara sesuai fakta dan alat bukti," imbuhnya.
(dis/tsa)