Uki Septriyanto, adik terduga kasus terorisme berinisial AW (39) yang ditangkap di Jetis, Jogopaten, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta Minggu (22/1) kemarin, mengaku tak tahu menahu soal barang-barang milik kakaknya selama ini.
Meski selama ini tinggal satu atap bersama ibunya, Uki mengaku belum pernah melihat barang-barang milik AW yang akhirnya diamankan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri lewat operasi penggeledahan kemarin.
"Enggak tahu, ibu saya juga nggak tahu. Kamarnya (AW) kan di depan. Jadi sekeluarga itu jarang masuk ke kamarnya. Jadi nggak tahu sama sekali," kata Uki, Senin (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uki mengatakan, AW merupakan yang tertua dari tiga bersaudara. Kakaknya itu selama ini berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol). AW menurutnya juga bisa dibilang tak terlalu tertutup pribadinya di kalangan masyarakat.
Menurut dia, AW masih cukup sering bersosialisasi. Seperti mengikuti kenduri, takziah dan kadang kala kerja bakti di lingkungan.
"(Sikap AW) Enggak ada yang berubah, selayaknya masyarakat biasa," ujar dia.
Pascapenangkapan ini, Uki cuma berharap kakaknya itu lekas berubah dan kembali ke keluarga, serta fokus merawat sang ibu yang saat ini masih sakit. Uki bahkan khawatir kabar soal AW ini bisa memperburuk keadaan sang ibunda.
"Harapan saya untuk kakak saya ya berubah lah, jangan seperti itu. Ibaratnya kita juga nggak tahu di dalamnya melakukan apa aja kan nggak tahu, ya terbuka. Ya ingat ibu, kondisi ibu dan ekonomi rumah kayak gimana," pungkasnya.
Terpisah, Dukuh Jetis Jogopaten Agus Suwardana menjelaskan bahwa AW merupakan warga asli alias non pendatang. Sosok AW pernah menikah dan bercerai. Anak AW kini tinggal bersama mantan istrinya.
Adapun dari proses penggeledahan kemarin, Agus mengaku dirinya diminta mendampingi petugas. Hasil pengamatannya, ada beberapa barang selain dua buah bom rakitan yang diangkut dan dijinakkan oleh kepolisian.
"Ada buku bacaan agama, serbuk di botol kayanya bahan peledak, senjata, pisau dapur, parang, golok, kaos, jaket, buku rekening, bukti transfer, dan lainnya," urai Agus.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris berinsial AW di Pandowoharjo, Sleman, DIY, Minggu (22/1). AW diduga merupakan seorang simpatisan ISIS yang juga kerap mengunggah konten propaganda di media sosial.
Dari rumah yang bersangkutan, Densus 88 menemukan dua buah bom rakitan yang langsung dimusnahkan oleh tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Sat Brimob Polda DIY.
(kum/sur)