Jokowi Kenang Stunting RI Capai 37 Persen di 2014: Saya Kaget

CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2023 11:33 WIB
Presiden Jokowi mengaku bersyukur angka stunting di Indonesia pada tahun 2022 lalu menurun menjadi 21,6 persen. Presiden Jokowi mengaku sempat kaget mendapatkan laporan soal kasus stunting di Indonesia 37 persen pada 2014. (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget lantaran angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak pada tahun 2014 atau ketika awal menjabat mencapai 37 persen.

"Saya masuk di 2014 itu angkanya di angka 37 persen. Saya kaget," kata Jokowi dalam pidatonya di acara BKKBN, di Kantor BKKBN Jakarta Timur, Rabu (25/1).

Jokowi menilai sumber daya manusia (SDM) unggul jadi kunci daya saing bangsa. Sementara persoalan stunting di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah sangat besar harus segera diselesaikan.

Ia berpendapat dampak stunting bukan hanya urusan tinggi badan. Lebih bahaya dari itu, anak-anak dikhawatirkan memiliki kemampuan rendah untuk belajar hingga potensi keterbelakangan mental.

"Lalu munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak," kata dia.

Di sisi lain, Jokowi mengaku bersyukur angka stunting di Indonesia pada tahun 2022 lalu menurun menjadi 21,6 persen. Baginya, hasil itu menjadi kerja keras semua pihak.

Ia kemudian menargetkan angka stunting pada tahun 2024 mendatang menurun hingga di angka 14 persen.

"Target yang saya sampaikan 14 persen di 2024 harus kita bisa capai. Saya yakin dengan kekuatan kita bersama, semua bergerak, itu bukan angka yg sulit, asal semua bekerja bersama," kata dia.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis serta infeksi berulang. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar.

Stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik.

(rzr/ain)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER