Cerita Jokowi Semadi 3 Hari Respons Desakan Lockdown di Awal Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2023 10:28 WIB
Presiden Jokowi mengaku melakukan semadi selama tiga hari untuk merespons desakan keputusan lockdown atau tidak di awal pandemi virus corona (Covid-19).
Presiden Jokowi mengaku melakukan semadi selama tiga hari untuk merespons desakan keputusan lockdown atau tidak di awal pandemi virus corona (Covid-19).(Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku melakukan semadi selama tiga hari untuk merespons desakan keputusan lockdown atau tidak di awal pandemi virus corona (Covid-19).

"Saya semadi tiga hari, memutuskan lockdown atau tidak. Karena tak punya pengalaman semuanya mengenai itu," kata Jokowi dalam Rakornas Transisi Penanganan Covid di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/1).

Jokowi meyakini rakyat akan mengalami kerusuhan bila pemerintah mengambil kebijakan lockdown di awal pandemi virus corona pada awal tahun 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan potensi rusuh itu terjadi lantaran peluang rakyat sangat minim ketika ingin mencari nafkah.

"Saat itu misalnya kita putuskan lockdown hitungan saya dalam dua atau tiga minggu, rakyat tak memiliki peluang kecil mencari nafkah, semua ditutup. Negara tak bisa memberi bantuan kepada rakyat. Apa yg terjadi? Rakyat pasti rusuh," kata dia.

Jokowi pada akhirnya memutuskan tak melakukan lockdown ketika awal pandemi setelah dihitung. Padahal, kala itu banyak pihak yang mendesak pemerintah agar melalukan kebijakan lockdown.

"Pada saat lockdown atau tak lockdown, rapat menteri 80 persen lockdown. Karena semua negara itu. Enggak ada DPR, partai, semuanya lockdown," kata dia.

"Tekanan-tekanan seperti itu pada saat alami krisis dan kota tak jernih dan kita tergesa, sangat bisa keliru," tambahnya.

(ugo/rzr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER