Lapas Manado Terendam Banjir, Petugas Antisipasi Keamanan Narapidana

CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2023 17:25 WIB
Banjir menerjang Kota Manado setelah hujan deras mengguyur sejak Kamis (26/1) dini hari. Selain itu, tanah longsor juga terjadi di sejumlah wilayah.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Manado, Sulawesi Utara ikut terendam banjir, Jumat (27/1). (ANTARA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Manado, Sulawesi Utara ikut terendam banjir, Jumat (27/1). Banjir dan tanah longsor menerjang sebagian besar wilayah Manado sejak pagi tadi.

"Dari hasil pantauan yang dilakukan, kami segera meminta petugas untuk mengedepankan keamanan dan keselamatan para warga binaan," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sulawesi Utara Ronald Lumbuun, di Manado, dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronald meminta petugas lapas menyiapkan langkah-langkah antisipasi serta memastikan keamanan para narapidana.

Ia pun meminta kepada narapidana untuk menjaga ketertiban dan keamanan, terutama mengantisipasi gangguan kesehatan selepas banjir.

Di sisi lain, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memantau banjir yang menerjang Kota Manado akibat hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (26/1) dini hari.

Olly memerintahkan seluruh jajarannya untuk siaga dan tanggap menghadapi situasi dan cuaca ekstrem tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat lebih waspada dan langsung bergerak menjauh dari lokasi-lokasi yang rawan bencana," ujarnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sulut, Joi Oroh mengatakan Olly mengunjungi Kelurahan Tuminting dan sejumlah titik lainnya.

"Teman-teman di Manado sementara mendata kerusakan dan korban, termasuk melakukan evakuasi warga terdampak," katanya.

Hujan deras yang mengguyur Kota Manado, sejak Jumat dini hari, mengakibatkan beberapa kecamatan terendam banjir. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik.


Sebelumnya, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hujan lebat yang terjadi sejak kemarin mengakibatkan debit air Sungai Tondano meluap.

Menurutnya, puluhan rumah terendam dengan tinggi muka air 80 hingga 300 cm.

"Peristiwa ini menyebabkan satu warga meninggal dunia dan puluhan keluarga terdampak. Wilayah yang terendam banjir terjadi di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Paal Dua, Tuminting, Sario, Wenang dan Singkil," kata Muhari dalam keterangannya, Jumat (27/1).

Muhari menyebut tanah longsor melanda enam wilayah kecamatan. Titik-titik longsor teridentifikasi di Kecamatan Paal Dua, Singkil, Tikala, Bunaken, Wanea dan Tuminting.

Menurutnya, petugas BPBD Manado dan instansi terkait lain masih melakukan upaya penanganan darurat hingga saat ini, seperti evakuasi dan penilaian kebutuhan.

"Sebanyak 33 unit rumah warga terdampak tanah longsor. Data kebutuhan sementara yang sangat diperlukan warga terdampak, antara lain matras, selimut, pakaian, family kit, dan makanan siap saji," ujarnya.

(antara/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER