Setidaknya sebanyak empat bangunan di RT 09 RW 04 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, turut digusur untuk proyek sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Titik yang digusur itu merupakan bagian dari pengerjaan inlet atau tempat air masuk pada proyek sodetan Ciliwung itu.
Dari informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, pembebasan lahan itu berproses pada Agustus 2022. Warga dan pemerintah akhirnya sepakat dengan ganti untung pada 5 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat bangunan yang digusur untuk proyek sodetan Ciliwung di Bidara Cina itu adalah tiga rumah warga dan satu musala.
Salah seorang yang terdampak, Atik Surati (50) mengatakan sejak awal warga di sana tidak menolak proyek tersebut asal mendapat kompensasi yang sesuai.
"Mungkin bukan saya aja, mungkin keluarga yang lain seperti gitu juga. Kita kan dari punya rumah harus punya rumah, jangan dari punya rumah terus jadi gembel," kata Atik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/1).
Ia mengatakan saat negosiasi, warga telah diinformasikan pihak kuasa hukum yang mendampingi untuk memberi tahu jika tidak setuju dengan ganti yang ditawarkan pemerintah.
"Tapi saya sadar diri dengan kondisi rumah saya, dengan lokasi rumah saya. Saya pikir, kalaupun saya berniat jual rumah saya, 'jangankan orang mau beli, lirik pun tidak'," katanya.
Di Bidara Cina, polemik pembebasan lahan telah terjadi sejak 2015. Warga menggugat pemerintah karena lahan di Bidara Cina itu diklaim milik pemerintah. Belakangan, gugatan dimenangkan warga hingga tingkat Peninjauan Kembali (PK).
Selain di Bidara Cina yang dilakukan pada 2022 silam, penggusuran bangunan warga untuk proyek Sodetan Ciliwung pun terjadi di wilayah Jatinegara yang menjadi titik outlet ke Kanal Banjir Timur.
Setidaknya sebanyak 59 bangunan di Jalan IPN Kebon Nanas, RT 009 RW 06, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur dibongkar pemerintah setempat, Kamis (12/1).
Kala itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M Anwar, menjelaskan status lahan yang menjadi lokasi sodetan merupakan aset Pemprov DKI yang telah diserahterimakan dari Yayasan Trisakti kepada pemkot sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Sementara terkait relokasi penghuni di sana, bagi yang ber-KTP DKI akan ditempatkan di rusun dan pasar di bawah binaan Pemprov DKI. Sedangkan bagi yang tak ber-KTP DKI diantar ke kampung halaman.
Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur.
Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan atau tempat air keluar di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
(yoa/kid)