Polri Sebut TKW yang Minta Pulang dari Saudi Bukan Korban TPPO

Bareskrim Polri menyebut Siti Kurmeisa, tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi yang meminta pulang karena difitnah sang majikan, bukan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Kasubdit I Dit Tipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol mengatakan Kurmeisa bekerja di Arab Saudi melalui agen resmi.

Lihat Juga : Bareskrim Kirim Tim Temui TKW yang Minta Pulang karena Difitnah

Reinhard mengatakan informasi tersebut diketahui setelah pihaknya mendalami video viral di media sosial dan menghubungi si pemilik akun.

"Si korban itu melalui agen resmi, jadi itu agen resmi, bukan agen gelap. Karena agen resmi, itu bukan merupakan tindak pidana perdagangan orang," kata Reinhard di Mabes Polri, Jumat (27/1).

Reinhard menyampaikan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI di Arab Saudi dalam mengupayakan pemulangan tenaga kerja itu.

"Kerja sama dengan KBRI di Riak dan atase kepolisian dan sudah diamankan sebentar lagi akan pulang," ucap dia.

Sebelumnya, Siti Kurmeisa meminta pemerintah untuk memulangkannya ke Indonesia dari Arab Saudi. Permintaan tersebut diketahui melalui video yang diunggah Menkopolhukam Mahfud MD.

Dalam video yang ditautkan dalam cuitan Mahfud, Siti mengaku diberangkatkan PT Putra Timur Mandiri (PTM). Dia merasa tak nyaman lantaran diberi perlakuan tak menyenangkan oleh majikannya.

"Saya mau pulang ke Indonesia tolong bantu saya, saya disini difitnah terus sama anak-anak majikan saya dan saya selalu disalahkan terus sama majikan saya. Saya makan ini itu selalu enggak boleh sama majikan saya," kata Siti.

[Gambas:Video CNN]

Mahfud dalam cuitan itu kemudian meminta Menteri PPA dan Menteri Ketenagakerjaan untuk membantu pemulangan Siti Kurmeisa.

"PMI Asal Cianjur Minta Bantuan Pemerintah Untuk Pulang. Harap Bu Ida dan Bu Menteri PPA Bintang membantu TKW ini. Ada nama PT pengirimnya tapi alamat kerja TKW tak disebut. Videonya tampak dibuat buru-buru dalam keadaan takut," cuit Mahfud, dikutip Kamis (26/1).