Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani meyakini satu menteri dan wakil menteri dari partainya tak akan kena kocok ulang kabinet atau reshuffle oleh Presiden Joko Widodo.
Pernyataan itu disampaikan Arsul di tengah isu reshuffle yang kembali menguat sepekan terakhir. Arsul malah percaya diri partainya akan mendapat posisi baru.
"Jadi kalo PPP punya satu menteri, satu wamen, insya Allah nggak kemudian berkurang. Kalo ngarep bertambah, iya," ucapnya di kompleks parlemen Senin (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsul menegaskan PPP hingga saat ini menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle kepada Presiden sebagai pemilik hak prerogatif atas menteri-menterinya.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku partainya hingga saat ini belum diajak bicara Presiden soal isu tersebut. Pihaknya juga tak mengetahui kapan reshuffle akan dilakukan.
"Apakah PPP sudah diajak bicara? Jawabannya saya hari ini Senin pagi, saya ingin sampaikan, itu belum, PPP menyerahkan kepada Presiden," katanya.
Merujuk pada kebiasaan, Arsul menyebut tanda-tanda reshuffle biasanya baru terlihat satu dua hari menjelang pengumuman. Menurut dia, partai-partai koalisi juga tidak komplain sebab percaya Presiden akan menjaga keseimbangan di antara pendukungnya.
Menurut Arsul, Jokowi akan mempertimbangkan banyak hal soal keputusannya merombak kabinet.
"Partai-partai itu semua percaya bahwa bagaimanapun Presiden Jokowi tentu tetap akan menjaga keseimbangan semuanya," ucap dia.
Isu reshuffle menguat dalam beberapa bulan terakhir terutama setelah NasDem sebagai salah satu partai koalisi pemerintah menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Jokowi teranyar kembali berkomentar soal isu reshuffle. Dia meminta agar publik menunggu soal itu.
"Hmm, masa? Rabu Pon? Benar? Ya, nanti tunggu saja," jawab Jokowi sembari tersenyum di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
(thr/ain)