Ketum PPP Buka Suara Usai Bertemu Jokowi di Tengah Isu Reshuffle

Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono angkat suara ihwal pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo baru-baru ini di Istana kepresidenan.

Kedatangan Mardiono ke Istana bersamaan dengan isu wacana kocok ulang kabinet atau reshuffle yang menguat belakangan. Namun, Mardiono membantah pertemuannya dengan Jokowi membahas isu reshuffle.

"Tidak ada pembicaraan dengan Presiden mengenai reshuffle," ucap Mardiono kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/1).

Selain Mardiono, beberapa nama lain belakangan juga terus berseliweran menemui Presiden di Istana.

Mereka seperti, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hingga politikus PDIP Budiman Sudjatmiko.

Teranyar, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto alias Cak Nanto juga mendatangi Istana hari ini. Usai pertemuan, Nanto berkata dirinya tak membahas reshuffle kabinet dengan Presiden.

Bersama sejumlah pengurus PP Pemuda Muhammadiyah, pihaknya datang ke Istana untuk menyampaikan undangan kepada Jokowi.

"Kami mengundang Pak Presiden untuk membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 di Balikpapan, Insyaallah tanggal 21-24 Februari. Jadi, mengundang, dan jawaban Pak Presiden Insyaallah bisa membuka," kata Nanto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1).

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung enggan berkomentar tentang isu reshuffle pada Rabu pekan ini.

Dia mengatakan Jokowi sudah ada agenda untuk terbang ke Bali pada Rabu (2/1) sore. Ia tak ingin membeberkan agenda Jokowi sebelum meninggalkan Jakarta.

"Rabu saya Dampingi Presiden ke Bali, sore berangkat," kata Pramono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1).