Grace Sentil Eks Kader PSI Pindah Partai: Anak Muda Suka Gak Sabar

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan langkah mantan kadernya yang pindah ke partai lain menunjukkan sikap yang tidak sabaran.

Grace mengingatkan setiap perjuangan membutuhkan proses panjang. Ia menyebut PSI masih harus berjuang untuk bisa lolos ke DPR.

Lihat Juga : PSI Usul Jokowi Rombak Kawasan Senayan Demi Legacy

"Kita ini kadang-kadang anak muda suka gak sabar, pengennya serba cepat, padahal ternyata perjuangan itu prosesnya panjang. Kita juga pengennya cepat, kalau bisa satu pemilu beres, tapi ternyata enggak, kita masih harus berjuang," kata Grace di Jakarta, Selasa (31/1) malam.

Grace tetap menyampaikan selamat kepada eks kader yang telah pindah partai. Namun, ia mengingatkan mereka yang pindah ke partai besar harus siap bersaing dengan pemain besar.

"Kalau kapal besar pemainnya juga besar-besar, artinya ilmu silatnya juga canggih, kita harus segera upgrade, agar kita enggak kalah ilmu silatnya kepada yang senior-senior," ujarnya.

Lihat Juga : Profil Dhohir Farisi, Suami Yenny Wahid yang Jadi Kader PSI

Sebelummya, sederet kader PSI keluar dari partai tersebut sepanjang tahun lalu. Mereka antara lain Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja, Azmi Abubakar, Surya Tjandra, Michael Victor Sianipar, dan terakhir Rian Ernest.

Beberapa di antara kader yang mundur bergabung dengan partai politik lain. Seperti mantan Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar yang bergabung ke Partai Perindo.

Kemudian Rian Ernest yang memilih masuk ke Partai Golkar. Rian telah resmi diperkenalkan sebagai kader partai beringin oleh Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmde Zaki Iskandar kemarin.

Rian mengatakan alasannya memilih Golkar karena partai tersebut demokratis. Ia mengaku senang dengan Golkar karena bukan partai yang bergantung pada sosok tertentu.

Lihat Juga : Reaksi Tebal Jokowi Disebut Komplain soal Anies: Istana Banyak Kerjaan

Rian bilang Golkar merupakan partai yang diisi para kader dari berbagai latar belakang, mulai dari aktivis, pengusaha, teknokrat, dan pemuda. Ia menyebut partai Golkar sebagai miniatur Indonesia.

"Jadi itu dan ini partai menurut saya partai yg besar dan pengalaman dan kemampuan teknokratiknya kita nggak udah diragukan lagi," kata Rian.