
Ma'ruf Amin Nisbatkan Diri Jadi 'Rais Aam Darurat' PBNU

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin 'menisbatkan diri' sebagai Rais Aam darurat saja untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal tersebut dia ceritakan saat menghadiri perhelatan Malam Anugerah 1 Abad Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Teater Tanah Air, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Selasa (31/1) malam.
"Saya sebenarnya menisbatkan diri sebagai Rais Aam darurat saja. Karena menurut saya Rais Aam itu bukan sekadar lembaga struktural tertinggi di NU," ujar Ma'ruf Amin di depan khalayak.
Menurutnya, Rais Aam merupakan lembaga yang kedudukannya hanya bisa ditempati para pemilik kualifikasi dan kriteria tepat saja.
"Saya merasa merasa belum tepat, bahkan mendekati saja tidak. Karena tugas yang diemban NU itu berat, besar, dan luas. Tugas utamanya itu kerja perbaikan," tutur eks Rais Aam PBNU itu.
Setelah Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden RI yang terpilih dalam Pilpres 2019 silam, Rais Aam PBNU kini diduduki Miftachul Akhyar.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga mengutip pernyataan Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari yang mengajarkan NU untuk kerja perbaikan.
"Itu juga merupakan misi para nabi. Seperti dikatakan nabi, saya tidak menghendaki kecuali melakukan perbaikan semampu saya. Jadi, langkah dan kegiatan NU harus melakukan perbaikan," ucap mantan Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu.
Perbaikan itu, kata Ma'ruf Amin, harus didasarkan pada cara berpikir yang moderat, dinamis tidak statis dan konservatif, dan menggunakan metode sebagai landasan dasarnya.
"Yang harus diperbaiki menurut Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari adalah masalah agama, kemasyarakatan, politik, sosial , ekonomi, budaya," kata Ma'ruf.
"Namun, yang harus diperbaiki, menurut saya adalah memperbaiki umat, negara, dan dunia," tambahnya.
Diketahui, acara tersebut dihadiri banyak tokoh penting Indonesia dari mulai Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid.
Kemudian, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menpan-RB Azwar Anas, dan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu tampak pula hadir Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
(psr/kid)[Gambas:Video CNN]