Makan Bareng Lindsay Hoyle, Puan Ajak Inggris Tingkatkan Kerja Sama

Ketua DPR Puan Maharani mendorong peningkatan hubungan antara Indonesia dan Inggris, yang bisa dilakukan antara lain melalui penyelenggaraan program pertukaran dan kerja sama praktis di berbagai bidang.

Hal itu disampaikan Puan saat makan siang dengan Speaker of the House of Commons of the United Kingdom (UK) atau Ketua Dewan Rakyat, Sir Lindsay Hoyle di kediaman Hoyle, London, Inggris pada Rabu (1/2).

Pada kesempatan itu, Puan dan Hoyle membahas berbagai isu, mulai kerja sama pengembangan green technology dan transfer teknologi dalam menghadapi perubahan iklim, permintaan agar tak ada diskriminasi terhadap produk asli Indonesia seperti kelapa sawit, hingga kemudahan membuat visa bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk ke Inggris.

"Perlu juga dikembangkan kerja sama pendidikan untuk generasi muda karena generasi muda menjadi komponen penting dalam relasi kita," katanya.

Puan menilai, upaya peningkatan hubungan tersebut sangat penting karena bisa memperkuat dasar hubungan agar langgeng, termasuk antara parlementer. Menurutnya, hubungan antar-parlemen telah memberi kontribusi nyata bagi penduduk kedua negara.

"Saya berharap kunjungan saya akan terus mempererat hubungan kita, dan kita dapat mengarahkan kerja sama parlementer yang lebih strategis di masa mendatang," ujar Puan.

Sir Lindsay Hoyle pun menyepakati peningkatan hubungan tersebut. Hoyle menyinggung soal kerja sama pertahanan Indonesia dan Inggris, termasuk dalam pembuatan kapal perang.

"Kedua negara juga perlu kerja sama pengembangan manufacturing, farmasi, dan peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan," kata Hoyle.

Sebelum jamuan makan siang, Hoyle mengajak Puan dan rombongan melihat Prime Minister's Questions (PMQs) di Gedung Parlemen Inggris. PMQs adalah sesi khusus di parlemen Inggris yang merupakan tradisi konstitusional di mana Perdana Menteri menjawab pertanyaan para anggota dewan.

Saat itu, Puan hadir sebagai observer di House of Commons Chamber Gallery. Selama sekitar 40 menit, dia menyaksikan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yang merupakan pimpinan Partai Konservatif Inggris mendapat beragam pertanyaan dari anggota House of Commons UK yang juga berasal dari Partai buruh dan Partai Konservatif.