Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar Kirab Kebangsaan, sebagai rangkaian perayaan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Kirab itu diikuti 500 orang, dengan rute Graha Gus Dur Surabaya hingga Monumen Jayandaru, Alun-alun Sidoarjo. Tapi mereka tidak mampir ke Stadion GOR Delta Sidoarjo, tempat resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU digelar.
Sekitar 500 orang itu kirab dengan menggunakan mobil dan motor. Mereka mengenakan kaus bertuliskan 'Aku NU, Aku PKB'. Mereka juga membawa bendera NU dan PKB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan rasa syukurnya karena NU telah masuk usia ke-100. Ia pun mendoakan puncak resepsi satu abad NU berjalan lancar.
"Jadi rangkaiannya banyak, selain DPW PKB Jatim, DPC, PAC se Jatim semua melakukan kegiatan bergembira, bersyukur bahwa NU masuk usia satu abad. Sekaligus kami mendoakan untuk warga NU yang mengikuti rangkaian peringatan satu abad NU diberi kesehatan, keberkahan, diberi keselamatan baik dari luar provinsi maupun dari Jatim," kata Halim di Sidoarjo, Senin (6/2).
Politikus yang akrab disapa Gus Halim ini mengatakan, PKB sebagai bagian dari NU akan melayani warga NU dalam setiap aspek kehidupan, termasuk aktif memberikan pelayanan saat acara resepsi satu abad NU.
"Sekarang waktunya PKB untuk bergerak semaksimal mungkin melayani warga NU dan seluruh warga umat manusia. Jadi Prinsipnya bagaimana PKB yang 25 tahun ikut melakukan khidmat sebagaimana khidmat NU kepada umat. Jadi PKB bagian dari NU, tentu tugasnya melalui jalur politik melalukan tugas Jami'yah NU," katanya.
Gus Halim yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini menegaskan tidak perlu ada perdebatan kembali soal PKB adalah adalah bagian dari NU atau bukan. Sebab, secara historis dan berkas, faktanya PKB memang dilahirkan oleh NU.
"Enggak usah ada penegasan, kita enggak usah berdiskusi tentang PKB anak kandung NU, karena itu sudah historisnya. Kita enggak usah berdiskusi soal itu, semua dokumen ada dan surat-surat resmi PBNU ada ditandatangani oleh Ketum PBNU dan Rais Aam PBNU," ucapnya.
"Itu dokumen sejarah yang menjadikan kita enggak perlu berdebat enggak usah berdiskusi, PKB akan bergerak semaksimal mungkin melayani warga NU," tambahnya.
Dalam Kirab Kebangsaan ini, para pengurus DPW PKB Jatim juga memberikan santunan kepada anak yatim, para ojek online perempuan, dan disabilitas.
Tak hanya itu, Selasa (7/2) besok, PKB Jatim juga menyiapkan stand untuk berbagi makanan dan minuman gratis bagi Nahdliyin, yang mengikuti resepsi puncak satu abad NU, dengan mendirikan tenda sebanyak lima titik sekitar Gor Delta Sidoarjo.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Pusat Harlah Satu Abad NU, Hasan Basri Sagala, mewanti-wanti peserta untuk tidak membawa atribut yang bermacam-macam, termasuk atribut partai.
"Yang boleh dibawa hanya sajadah dan obat-obatan. Di luar itu jangan. Apalagi membawa bendera atau atribut partai," kata Hasan.
Selain itu, peserta juga hanya diperbolehkan membawa Bendera Merah Putih dan Bendera NU.
(isn)