Panitia 1 Abad NU Klaim Undang Cak Imin, Tak Tahu Datang atau Tidak

Panitia Resepsi Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) mengaku mengundang pula Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke lokasi acara di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Resepsi Harlah satu abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan. Tapi, kata dia, panitia tak tahu Cak Imin jadi datang atau tidak, dalam acara tersebut.

Lihat Juga : Cak Imin: Hubungan NU dan PKB Tak Bisa Dipungkiri

"Kalau ditanya apakah Pak Muhaimin diundang? Diundang sebagai ketua Umum PKB. Dan apakah dia hadir? Saya enggak tahu," kata Rahmat, di Sidoarjo, Rabu (8/2).

Pasalnya, kata dia, banyak juga tamu undangan yang tak bisa atau terkendala saat hendak masuk ke GOR Delta Sidoarjo. Salah satu yang terkendala datang ke arena 1 Abad NU, kata dia, Wapres ke-9 RI yang juga mantan Ketum PPP Hamzah Haz.

"Karena saya lihat juga banyak sekali orang-orang itu tidak bisa masuk stadion, tertahan di tol dan lain-lain. Pak Hamzah Haz itu di tol pun enggak bisa maju, enggak bisa mundur," ucapnya.

Menurutnya, Cak Imin sendirilah yang tahu dia datang atau tidak. Bisa jadi, yang bersangkutan sudah datang, tapi hanya berada di sekitar stadion.

"Jadi saya pikir nanyanya ke dia saja. Jangan-jangan dia ada di sekitar kami kemarin. Kami enggak tahu juga," ucapnya.

Lihat Juga : Cerita Khofifah Terjebak Macet Sampai Bonceng Motor ke Acara 1 Abad NU

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, pada gelaran 1 Abad NU di Sidoarjo itu tampak sejumlah tokoh nasional yang hadir dari mulai pasangan kepala negara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan beberapa ketua umum parpol.

Para tokoh yang hadir beberapa di antaranya adalah presiden kelima RI yang juga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteri Pertahanan RI cum Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

Hadir pula mantan Wakil Presiden RI yang kini menjabat Ketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla.

Kemudian Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Plt Ketum PPP Mardiono, Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di arena GOR tempat perayaan 1 Abad NU selama 24 jam nonstop pada Selasa (7/2) lalu itu, Cak Imin tak terpantau. 

Saat dikonfirmasi ke sejumlah jajaran elite PKB, tak ada yang mengonfirmasi mengenai absen atau tidaknya Cak Imin di gelaran 1 Abad NU tersebut.

Salah satu Ketua DPP PKB, Daniel Johan, saat dihubungi menjawab,"Wah saya juga kurang tahu pastinya."

Sementara itu, CNNIndonesia.com belum mendapatkan konfirmasi langsung dari Muhaimin mengenai keberadaan dirinya saat harlah 1 Abad NU di Sidoarjo tersebut.

Lihat Juga : Pekik 'Presiden Selanjutnya' Sambut Kehadiran Prabowo di Acara NU

Sebelumnya, dalam keterangan tertulis pada Senin (6/2), Cak Imin mengatakan hubungan antara PKB dan NU tak bisa dipungkiri selama ini.

"Hubungan NU dan PKB tak bisa dipungkiri. Tetapi, PKB bukan hanya milik warga NU," kata Cak Imin dalam keterangannya, Senin (6/2).

Ia pun menegaskan mengatakan PKB lahir dari rahim NU. Ia menilai sukses ini menandakan PKB semakin serius dan konkret mewujudkan cita-cita untuk mengangkat harkat dan derajat kehidupan warga NU.

Cak Imin juga menjanjikan PKB akan terus dekat dengan warga NU. Ia bakal mengubah posisi khidmat PKB dari awalnya 'dekat' menjadi 'di tengah' warga NU. Ia mengklaim selama ini sudah berusaha keras untuk terus masuk ke tengah warga NU.

"Artinya PKB tahu persis apa masalah-masalah warga NU. PKB "di tengah NU" artinya PKB terlibat aktif mencari jalan keluar dari masalah-masalah warga NU," kata dia.

Baginya, organisasi sebesar NU wajar bila semua pihak ingin diakui dan mengaku NU.

"Karena itu, mari kita hormati pihak-pihak lain yang mengaku sebagai NU juga. Tidak apa-apa, biar saja," kata dia.

Secara khusus, DPP PKB pun telah menggelar tasyakuran Abad Naudhlatul Ulama (NU) di markas partai tersebut di Jakarta pada Minggu (5/2).

Lihat Juga : Said Aqil Sindir Upaya Jauhkan NU dari PKB: Itu Melupakan Sejarah