Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa mengungkap alasan warga Distrik Paro, Nduga, Papua melakukan eksodus pasca-aksi teror pembakaran pesawat Susi Air. Warga ketakutan dengan kondisi saat ini.
Menurut Saleh, puluhan warga Paro meninggalkan kampung halaman karena kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya menyebarkan berita bohong, bahwa Paro akan dibom dan TNI akan menyerang daerah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat takut kepada Egianus karena tindakan sadis yang bersangkutan membunuh masyarakat," kata Saleh kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Jumat (10/2).
Dia mengatakan sedikitnya ada 25 orang yang dievakuasi tim gabungan TNI-Polri dari Distrik Paro. Setelah ini, kata Saleh, tidak ada lagi masyarakat yang akan dievakuasi dari distrik tersebut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan 25 orang dievakuasi menggunakan helikopter menuju Distrik Kenyam. Saat ini mereka sedang menjalani perawatan medis dan psikologis.
"Iya, memang benar. Hari ini sudah dilakukan evakuasi terhadap beberapa warga yang eksodus dari Distrik Paro menuju Kenyam menggunakan Helikopter TNI-Polri," kata Benny ketika dikonfirmasi.
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang disebut aparat sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB), mengklaim bertanggung jawab atas pembakaran pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Distrik Paro, Selasa (7/2).
Selain itu, pihak OPM juga mengaku telah menyandera pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marthin, asal Selandia Baru. Mereka menyatakan tak akan melepas pilot tersebut sebelum pemerintah Indonesia mengakui Papua merdeka.
"Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," demikian keterangan tertulis dari Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom, Rabu (8/2).
Namun Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah ada penyanderaan. Yudo menyebut pilot sedang menyelamatkan diri setelah pesawat yang dikendarainya dibakar.
"Enggak ada penyanderaan, dia (pilot) menyelamatkan diri saja," kata Yudo di sela-sela Rapat Pimpinan TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2).
Hingga kini keberadaan pilot belum diketahui. Dalam konferensi pers di Timika pada hari ini, Saleh menyebut tim gabungan TNI-Polri masih mencari keberadaan pilot Susi air yang diduga disandera oleh KKB.
(yoa/pmg)