GPS Pesawat Mati, Pilot Susi Air Masih Belum Ditemukan
Tim gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pencarian terhadap pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang hilang kontak sejak Selasa (7/2) lalu.
Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan faktor cuaca yang tidak menentu di Distrik Paro, Nduga, menjadi kendala utama dalam proses pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Selain itu, Ramdani mengatakan sinyal GPS Pesawat Susi Air yang sempat menunjukkan pergerakan menuju arah hutan juga sudah tidak lagi berfungsi.
"Terakhir itu Selasa (7/2), GPS yang ada di sana juga sudah mati. Lalu kami juga lakukan patroli udara dan dalam patroli itu banyak faktor X yang kita hadapi," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (10/2).
Ia memastikan tim gabungan terus melakukan pencarian melalui patroli udara menggunakan helikopter setiap harinya. Hanya saja, kata dia, kondisi hutan Papua yang lebat juga menjadi kendala tersendiri.
"Kami kemarin hanya bisa menyusuri di jalan-jalan yang sudah jadi. Kami harapkan pilot itu ada di situ ternyata sampai siang pun belum bisa menemukan," jelasnya.
"Kami berharap mudah-mudahan kalau dia melarikan diri ketika dia mendengar suara heli dia keluar di jalan sehingga bisa dievakuasi," imbuhnya.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sebelumnya mengakui telah membakar Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Distrik Paro, Nduga, Selasa (7/2).
"Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Jenis Susi Air nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua," kata Panglima TPNPB Ndugama Bridgen Egianus Kogoya salam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Egianus juga membenarkan pihaknya telah menyandera pilot pesawat yang bernama Kapten Philips. Penyanderaan tersebut diakui merupakan kali kedua dilakukan kelompok tersebut.
TPNPB juga mengaku tak akan melepaskan pilot tersebut hingga beberapa tuntutannya dipenuhi. Di antaranya, meminta penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga dihentikan.
Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY yang membawa lima penumpang terbang dari Timika, dan pengecekan yang dilakukan dari udara terlihat pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro.
Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika, Selasa (7/2) pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.
Lima penumpang pesawat milik Susi Air yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge,Meita Gwijangge dan Wetina W.
(tfq/sfr)