TNI Tegaskan Foto Diduga Pilot Susi Air Pegang Bintang Kejora Hoaks

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Feb 2023 14:30 WIB
TNI menegaskan foto seorang pria memegang tiang Bendera Bintang Kejora yang disebut-sebut adalah Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens merupakan hoaks. Ilustrasi. (Arsip Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia --

TNI menegaskan foto seorang pria memegang tiang Bendera Bintang Kejora yang disebut sebut adalah Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens merupakan hoaks. Foto itu diduga disebarkan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST).

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyebut hingga saat ini pilot Susi Air masih dalam pencarian.

"Personel Pilot Susi Air masih diduga bersama kelompok KST dan terus dilakukan pencarian sesuai kondisi lapangan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/2).

Saleh pun menjelaskan setelah ditelisik, seorang WNA yang ditampilkan dalam foto yang beredar itu merupakan berita 1 tahun silam yakni Kamis (24/2/2022).

Dalam foto tersebut terlihat sang bule tengah berada di tengah-tengah sekelompok pria yang menggenggam senjata laras panjang. Sang bule yang mengenakan celana hingga selutut tersebut juga terlihat memegang tiang bendera Bintang Kejora.

Sementara itu, Danrem 172/PWY mengungkapkan berita hoax dan provokasi kerap disebar oleh gerombolan KST. Mereka menyebar berita ke masyarakat Paro Kab. Nduga bahwa TNI melancarkan operasi militer dan mengancam masyarakat.

"Semua itu tidak benar, itu adalah upaya provokasi gerombolan KST dan simpatisannya," kata dia.

"Itulah provokasi dan memutar balik fakta, jika terus dilakukan, bisa melanggar undang-undang," imbuhnya.

Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens belum juga ditemukan hingga Sabtu (11/2) atau empat hari setelah kejadian pembakaran.

Pesawat itu dibakar di landasan udara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Adapun pesawat tersebut membawa lima penumpang dan barang bawaan seberat 452 kilogram.

(yla/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK