ANALISIS

Kunjungan Dubes AS ke PKS Jelang Pilpres Bukan Sekadar Silaturahmi

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2023 11:05 WIB
Pengamat politik menduga ada kepentingan Amerika Serikat di Pilpres 2024 yang disampaikan duta besarnya saat berkunjung ke DPP PKS.
Pengamat politik menilai kunjunga Duta Besar AS ke DPP PKS mengandung kepentingan jangka panjang dan berkaitan dengan Pilpres 2024 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sung Yong Kim menyambangi DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (15/2). Sejumlah pengamat politik menilai kunjungan tersebut bukan sekadar silaturahmi belaka karena dekat dengan momen Pemilu 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, kunjungan pihak AS ke PKS merupakan sinyal dukungan negara adidaya tersebut untuk Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dia menduga ada kepentingan AS di Pilpres 2024 yang mulai disampaikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak mungkin ujug-ujug dubes AS hanya silaturahmi. Itu bisa dimaknai silaturahmi formal politik karena kita sudah memasuki tahun politik. Saya kira itu bentuk dukungan AS untuk Anies," ujar Adib kepada CNNIndonesia.com.

Dia tidak begitu percaya dengan pernyataan petinggi PKS yang menyebut kunjungan Dubes AS hanya sebatas silaturahmi dalam penguatan demokrasi.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie memiliki anggapan serupa. Menurutnya, kunjungan Dubes AS bisa saja dikaitkan dengan Anies Baswedan.

Pasalnya, saat ini PKS sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres.

"Saya kira itu menjadi dukungan untuk Anies. Terlebih lagi, Anies merupakan lulusan Northern Illinois University dan School of Public Policy Maryland," ucapnya.

Menurut dia, pertarungan politik di Indonesia sangat mempengaruhi dua negara, yakni Amerika Serikat dan China.

Oleh karena itu, AS mulai menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan jangka panjang di Indonesia.

"Sejak era Presiden Pertama Soekarno, Indonesia sering diperebutkan dua negara raksasa Amerika dan Cina. Pada era Presiden Joko Widodo, China lebih dominan. Saya kira, kali ini Amerika ingin mendukung Anies," imbuhnya.

Sementara itu, Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai banyak kode-kode dalam kunjungan dubes Amerika ke PKS.

Dia mengaitkan posisi PKS saat ini sebagai oposisi pemerintah Indonesia yang dekat dengan China. Menurut dia, wajar jika ada yang menganggap AS ingin mengurangi dominasi China di Indonesia dengan mendekati partai oposisi pemerintah Indonesia saat ini.

"PKS sekarang oposisi, Amerika juga tidak punya posisi kuat dalam pemerintahan Jokowi karena lebih dekat dengan China. Hal itu juga berkaitan dengan posisi Amerika di Indonesia pasca Pilpres 2024," ucapnya.

Dubes AS Sung Yong Kim mengunjungi DPP PKS pada Rabu kemarin (15/2). Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy tak membeberkan rinci isi pertemuan.

Dia mengklaim kunjungan Dubes AS itu sebatas silaturahmi dan membicarakan hal umum.

"Secara umum, ini adalah silaturahmi biasa. PKS biasa silaturahmi ke semua negara, kemarin China, Amerika, Arab Saudi dan sebagainya. Yang dibicarakan umum saja, masalah HAM dan demokrasi," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta mengatakan pertemuan tersebut menjadi komitmen Presiden Amerika Joe Biden yang memerhatikan soal HAM dan demokrasi.

"Beliau tadi menegaskan ulang soal komitmen dan PKS sejalan dengan HAM dan demokrasi," kata dia.

(psr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER