Hasto PDIP: Pak SBY Lupa, Tahun 2008 Kader Demokrat Ubah Sistem Pemilu

CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2023 19:45 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyentil balik Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mempertanyakan apa kegentingan mengganti sistem Pemilu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyentil balik Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mempertanyakan apa kegentingan mengganti sistem Pemilu.CNN Indonesia/Andry Novelino
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mempertanyakan apa kegentingan mengganti sistem Pemilu.

SBY sebelumnya mempertanyakan urgensi mengubah sistem proporsional pemilu dari terbuka menjadi tertutup, seiring Mahkamah Konstitusi yang dalam waktu dekat akan mengeluarkan putusan terkait gugatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menyebut SBY lupa dirinya pernah mengganti sistem Pemilu pada 2008 silam.

"Pak SBY kan tidak memahami jas merah. Pak SBY lupa bahwa pada bulan Desember tahun 2008, dalam masa pemerintahan beliau, justru beberapa kader Demokrat yang melakukan perubahan sistem proporsional tertutup menjadi terbuka melalui mekanisme judicial review," kata Hasto kepada wartawan di Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (19/2).

Hasto mengatakan saat itu SBY mengganti sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup hanya 4 bulan sebelum Pemilu. Dia menyebut saat itu SBY mengubah sistem pemilu demi meraup keuntungan jangka pendek.

"Itu hanya beberapa bulan, sekitar 4 bulan menjelang pemilu yang seharusnya tidak boleh ada perubahan, ternyata itu kan ditempatkan sebagai bagian dari suatu strategi kemenangan jangka pendek, sehingga dengan melakukan segala cara akhirnya Partai Demokrat mengalami kenaikan 300 persen," tegas Hasto.

"Bayangkan dengan PDI perjuangan yang ketika berkuasa, kenaikannya hanya 1,5 persen, sehingga mustahil dengan sistem multi partai yang kompleks suatu partai bisa menaikkan suaranya bisa 300 persen dan itu tidak mungkin terjadi tanpa kecurangan masif, tanpa menggunakan beberapa elemen dari KPU yang seharusnya netral dan itu dipakai dan dijanjikan masuk ke dalam kepengurusan partai tersebut," lanjut Hasto.

Berita selengkapnya di sini.

(gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER