Api kembali berkobar membakar gudang plastik yang berada di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sebelumnya petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) membutuhkan waktu sekitar 21 jam untuk memadamkan api tersebut.
"Betul nyala lagi, nyala tadi sekitar habis Magrib besar besarnya," kata Kapolsek Mandai, AKP Asep kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/2).
Asep menerangkan gudang plastik tersebut sebelumnya berhasil dipadamkan pada Senin (20/2) siang tadi, setelah terbakar sejak Minggu (19/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 10.50 padam. Ternyata, masih ada di bawah nyala kecil hingga besar. Sekarang sudah ada pemadam tadi yang masuk sekitar tiga unit armada dari Damkar Maros," jelasnya.
Sementara itu, salah satu petugas Damkar Maros, Rahmat menuturkan api kembali terlihat di lokasi gudang plastik yang sebelum hangus terbakar.
"Iya betul, sementara rekan-rekan sedang melakukan penyiraman di lokasi. Kurang lebih sekitar Jam 19.00 (kembali terbakar)," kata Rahmat.
Kebakaran tersebut bermula terjadi di salah satu ruangan gudang plastik yang diduga akibat adanya arus pendek listrik, kemudian menjalar ke sisi bagian lainnya. Karena banyak bahan yang mudah terbakar sehingga api dengan cepat menjalar dan berkobar.
Dinas Damkar Maros pun mengerahkan seluruh armadanya sebanyak 10 unit, kemudian dibantu dari Damkar Makassar sebanyak 14 unit, Angkasa Pura satu unit, Damkar Pangkep sebanyak tiga unit dan Damkar TNI AU dua unit, dinas kesehatan serta dinas sosial.
"Sekitar jam 10 hingga jam 11 siang tadi api sudah bisa dikendalikan. Sekarang tinggal pendinginan. Personel dikerahkan ada 350 orang," bebernya.
Rahmat menuturkan bahwa pihaknya mengalami kendala saat berusaha memadamkan api, lantaran letak gudang plastik tersebut berada di kawasan padat penduduk sehingga menyulitkan personel untuk memadamkan api.
"Bangunannya berbentuk L dan kondisi sekitar lokasi kebakaran padat penduduk itu yang menjadi kendala kami kemudian akses ke gedung sangat minim sehingga itu kemudian menyulitkan kami. Titik pemadaman ada tiga," ungkapnya.
Sejumlah petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) harus dievakuasi saat berusaha memadamkan kobaran api selama 21 jam yang menghanguskan gudang plastik di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Para petugas mengalami kelelahan dan menghirup asap pembakaran plastik sehingga para petugas yang berjibaku memadamkan api terpaksa dievakuasi oleh tim medis yang telah bersiaga di lokasi kejadian.
Kepala Satpol PP dan Damkar Maros, Jufri menuturkan, dalam peristiwa kebakaran tersebut sebanyak 300 lebih personel dan 38 armada damkar dikerahkan ke lokasi.
"Ada lima orang anggota kami dievakuasi karena kelelahan. Mereka kurang tidur. Apalagi, saat kejadian beberapa petugas memang sedang jaga. Jadi kurang istirahat," kata Jufri, Senin (20/2).
Meski demikian, kata Jufri petugas yang sempat dievakuasi telah mendapatkan penanganan yang baik dari tim medis. Beberapa mobil ambulance juga telah bersiaga di lokasi kebakaran.
"Tidak ada yang dibawa ke rumah sakit. Mereka hanya istirahat di dalam mobil ambulance. Setelah mendapatkan penanganan, mereka kembali bertugas bersama yang lainnya," ungkapnya.
Terpisah, salah satu petugas damkar, Eki menerangkan, bahwa petugas yang memadamkan api bertugas sejak kemarin sore. Walaupun petugas yang sementara libur, mereka ikut juga membantu memadamkan api.
"Saya dan kawan-kawan sejak kemarin tidak dinas, cuman membantu teman. Tapi ternyata api susah dipadamkan. Makanya kami sampai sekarang masih di lokasi," kata Eki.
Eki menyebutkan ada lima orang yang sempat mendapatkan penanganan medis, akibat kelelahan saat memadamkan api.
"Sudah ada lima rekan kami yang kelelahan. Salah satu dari mereka, sempat diberikan bantuan oksigen," imbuhnya.
Sementara, anggota Damkar Maros lainnya, Muh Al Fajri menuturkan bahwa sejumlah personel mengalami luka-luka dan pingsan berusaha memadamkan api yang menghanguskan gudang plastik tersebut.
"Korban jiwa tidak ada sampai saat ini. Korban luka ada dua orang dari personel kami, kemarin ada yang pingsan karena sesak nafas akibat asap tebal tapi cepat ditolong oleh tim medis yang ikut standby," kata Fajri.
Fajri menyebutkan gudang plastik yang diketahui pemiliknya bernama ibu Fahira cukup luas dan lokasinya juga berada di tempat kawasan padat penduduk.
"Luas bangunan sekitar 28 are. Hanya satu gedung yang terbakar, tapi ada tiga rumah warga terdampak tapi tidak sampai terbakar," imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut, pemilik gudang plastik harus mengalami kerugian material yang ditaksir sekitar miliaran rupiah dan dampaknya juga terjadi kemacetan panjang dari arah Makassar dan menuju ke Kabupaten Pangkep.
(mir/isn)