Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku tak ingin rencana koalisinya bersama Demokrat dan PKS hanya menjadi koalisi pengumbar janji atau lip service belaka.
Paloh mengaku ingin agar koalisi pengusung Anies Baswedan bisa saling membesarkan hati. Menurut dia, model koalisi tersebut akan menjadi modal utama menghadapi Pemilu.
"Kalau nggak, koalisinya nggak hangat. Koalisinya hanya sekadar lip service saja, kebutuhan sesaat untuk sama-sama. Habis itu tidak saling kenal satu sama lain," kata Paloh di kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Paloh sekaligus merespons hasil survei Litbang Kompas yang mencatat tren kenaikan elektabilitas partainya dibanding Demokrat dan PKS meski sama-sama mendukung pencalonan Anies.
Paloh mengaku tak mau jemawa dengan kenaikan elektabilitas partainya. Sebab, elektabilitas NasDem lebih sering berada di bawah dalam hasil survei. Di sisi lain, dia menyebut perjalananan hingga pemilu juga masih panjang.
"Jadi bukan hari ini, indikasi hari ini tapi masih panjang perjalanan, nah kita lihat ke depan. Tapi kami saling besarkan hati, itu kewajiban," katanya.
Hasil survei Litbang Kompas pada Selasa (21/2) mencatat tren kenaikan elektabilitas NasDem di banding beberapa survei sebelumnya. Elektabilitas NasDem naik tiga persen dari semula 4,3 persen menjadi 7,3 persen.
Tren kenaikan itu akan tetapi tak diikuti oleh PKS dan Demokrat meski telah sama-sama mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Elektabilitas NasDem membuat partai tersebut mengungguli PKB dan berada di posisi kelima di bawah Demokrat yang turun ke posisi keempat.