Anies Baswedan mengenang ketika bertugas sebagai gubernur DKI Jakarta selama lima tahun tak bisa pergi ke mana-mana ibarat tahanan kota.
Anies menyampaikan itu dalam pidatonya di Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/2).
"Tugas di Jakarta itu secara resmi namanya gubernur, praktiknya tahanan kota. Karena tidak bisa pergi ke mana-mana," kata Anies
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies sempat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 lalu.
Usai rampung sebagai gubernur, Anies berkeliling daerah-daerah selama empat bulan terakhir. Ia pun berjanji bakal melakukan perjalanan ke berbagai daerah ke depannya.
Selama kunjungannya ke daerah, Anies menyerap aspirasi masyarakat yang menginginkan perbaikan.
"Dan dari perjalanan itu kami merasakan adanya keinginan yang kemudian kami tulis dalam sebuah kalimat keinginan untuk meluruskan jalan menghadirkan keadilan," kata dia.
Anies menilai masyarakat kini mendambakan demokrasi dan hukum yang mengutamakan kepentingan rakyat, bukan kepentingan lain. Baginya, demokrasi harus dirawat agar rakyat mendapatkan ruang yang setara.
"Hak-hak negara yang terjamin, warga negara terjamin. Sehingga kepastian hukum dan rasa aman bisa terwujud," kata dia.
Anies sudah dideklarasikan oleh PKS sebagai bakal calon presiden. NasDem pun telah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lebih dahulu.
Saat ini, tiga partai tengah menjajaki koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024, antara lain NasDem, PKS dan Demokrat. Koalisi Perubahan yang terdiri dari tiga partai itu sudah memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR untuk mendaftarkan capres-cawapres ke KPU.