Penyidik kepolisian mengungkap asal muasal Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri yang digunakan anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan gadungan, Haerul (30). KTA tersebut merupakan hasil editan pelaku yang diambil dari internet.
"Dia dapatkan dari internet kemudian dia ubah dan edit. Dia ubah dari Polda Yogyakarta menjadi Polda Sulawesi Selatan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagaol, Selasa (28/2).
Ridwan menerangkan, bahwa aksi Haerul tersebut dilakukan hanya seorang diri dengan mengubah KTA Polda Yogyakarta menjadi KTA Polda Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia scan dari KTA Polda Yogyakarta, kemudian dia edit, dia ganti tulisan Yogyakarta dengan Polda Sulsel dan fotonya dia masukan. Dia lakukan sendiri," ungkapnya.
Meski demikian, kata Ridwan pihaknya belum ada laporan dari warga yang menjadi korban penipuan dari Haerul. Namun, berdasarkan keterangan Haerul selama ini tidak ada niat menggunakan KTA Polri palsu tersebut untuk perbuatan kriminal.
"Untuk sementara belum ada laporan, tapi kalau ada warga yang pernah menjadi korban dari pelaku bisa segera melapor. Tapi dari pengakuan dia tidak pernah melakukan penipuan, cuman mengaku Brimob sama keluarga istrinya," pungkasnya.
Haerul dilaporkan bahkan beberapa kali ikut penggerebekan dan penangkapan bersama anggota Polsek Tamalate.
"Betul itu, dia ikut (penggerebekan bersama anggota Polsek Tamalate)," kata Ridwan.
Hal tersebut terjadi kata Ridwan karena Haerul mengaku sebagai anggota Brimob berpangkat Briptu sehingga anggota Polsek Tamalate pun percaya. Kemudian Haerul leluasa ikut penggerebekan dan penangkapan selama ini.
Sebelumnya, akibat kecerobohan Marniati (36) istri pertama dari anggota Brimob gadungan membuat suaminya Haerul saat ini mendekam dibalik jeruji besi Mapolrestabes Makassar. Namun, Marniati pun merasa menyesal atas perbuatannya.
Marniati yang menjadi sebab penyamaran Haerul sebagai anggota Brimob Polda Sulsel gadungan berpangkat Bripka yang selama lima tahun dan terbilang sukses memperdayai keluarga istrinya, tetangga, bahkan anggota Polsek Tamalate.
Marniati menerangkan, bahwa alasan dirinya ke kantor Polda Sulsel untuk menanyakan kejelasan Haerul sebagai anggota Polri yang berpangkat Bripka dan hanya ingin mengetahui besaran gaji pokok suaminya. Pasalnya, Haerul selama menikah dengan Marniati tidak pernah memberitahukan sumber dan besaran pendapatannya kepada istrinya.
"Saya hanya ke Polda Sulsel dan di Mako Brimob Polda Sulsel untuk tanyakan kejelasan suami saya, dimana bertugas dan berapa gajinya. Jadi saya tidak ada niat melaporkan suaminya ke polisi," kata Marniati, Senin (27/2).
Saat ini, Marniati tinggal di rumah mertuanya yang berada di Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Meski perbuatan Haerul telah menipu orang banyak. Namun, Marniati merasa tidak pernah ditipu oleh Haerul yang kini mendekam di sel tahanan Polrestabes Makassar.
"Saya tidak pernah keberatan, apalagi mau melaporkan suami saya ke polisi. Hanya karena identitas suami saya terbongkar sebagai polisi gadungan," tuturnya.