Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Lery Rupidara menyebut imbauan jalan kaki yang dituangkan dalam surat edaran tentang pengendalian inflasi untuk mewujudkan visi ramah lingkungan dan menyehatkan.
"Kalau jaraknya dekat-dekat bisa berjalan kaki, jalan kaki aja atau bersepeda itu. Tapi memang pertama sekali dalam rangka inflasi, juga untuk pencegahan emisi gas buang, ramah lingkungan, dan buat kesehatan," kata Lery kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/2) malam.
Menurutnya, imbauan untuk berjalan kaki ataupun bersepeda merupakan ajakan yang bersifat positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lery menegaskan SE tersebut sifatnya adalah imbauan moral. Dengan demikian, tegasnya, tak ada kewajiban untuk melaksanakannya karena berkaitan dengan hak asasi masing-masing warga provinsi itu.
"Himbauan bersifat moral karena itu kan hak asasi orang. Sederhana saja," ucapnya.
Kendati demikian, Lery mengaku kerap melaksanakan imbauan tersebut. Menurutnya Gubernur NTT Viktor Laiskodat pun beberapa kali terlihat berjalan kaki di dalam aktiviasnya.
"Kita juga melihat konstelasi kesibukan kita juga kan. Kalau memungkinkan oke, kalau enggak memungkinkan ya enggak," ujarnya.
Victor sebelumnya disebut menerbitkan surat edaran berisi imbauan agar warganya berjalan kaki guna mengendalikan lonjakan inflasi.
Surat edaran itu dikeluarkan karena saat ini inflasi tengah melonjak, baik secara daerah maupun nasional.
"Tanggal 7 November 2022 itu ada edaran bersifat himbauan untuk berjalan kaki atau bersepeda bebas kemanapun berapa jarak pun terserah kemampuan dan kebutuhan setiap orang," jelas Lery.
"Hal ini dalam rangka pengendalian inflasi juga ramah lingkungan dan sehat. Ini bersifat imbauan," imbuhnya.
(lna/kid)