Curhat Menkes Merasa Malu dan Gengsi Pasien RI Berobat ke Malaysia

CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2023 10:50 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku malu apabila pasien dari Indonesia memilih untuk berobat ke Malaysia.
Menkes Budi Gunadi respons pasien RI berobat ke luar negeri. cnnindonesia/KhairaUmmah
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku malu apabila sejumlah pasien dari Indonesia memilih untuk berobat ke Malaysia.

Hal itu ia sampaikan saat berbincang dengan salah satu orang tua pasien yang anaknya menderita penyakit langka Maple syrup urine disease (MSUD).

Pasien tersebut merupakan balita (M) berasal dari Batam, Kepulauan Riau. Orang tua M mengaku pertama kali memeriksakan anaknya ke Malaysia sebelum akhirnya rutin berobat di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku sih mohon maaf agak gengsi juga kita dibawa ke Malaysia, itu gengsi. Jadi Menteri Kesehatan itu kayaknya kita gagal juga," kata Budi dalam acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Yayasan MPS & Penyakit Langka Indonesia, Rabu (1/3).

Budi juga mengaku malu terkait Indonesia yang terhitung baru melakukan lima kali transplantasi sumsum tulang atau bone marrow transplant (BMT). Sementara di Malaysia menurutnya sudah melakukan ratusan kali.

"Malaysia sudah berapa ratus, Vietnam berapa puluh, Myanmar aja delapan, kita malu gitu. Padahal buat penyakit leukemia kan harusnya bone marrow yang dilakukan. Menkesnya malu kalau ketemu sama Menkes Myanmar saja kalah," kata dia.

Budi selanjutnya menargetkan Kemenkes mampu memproduksi atau mendatangkan alat diagnostik kesehatan seperti GCMS ataupun sesuai yang dibutuhkan pasien. Ia juga mengatakan saat ini Indonesia sudah mulai membangun national bioinformatic untuk human genome sequence.

Dengan demikian, peneliti di Indonesia harapkan dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyakit baru ataupun langka dan bagaimana pengaruhnya dengan genetika. Selain itu, Budi juga mendorong agar Indonesia memiliki data informasi yang terintegrasi tentang jumlah penyakit dan pasien di Indonesia.

"Step nomor satu ini harus ada database registry pasien yang bagus," ujar Budi.

 

(khr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER