Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku mengantuk setengah mati ketika menonton konser band Dewa 19 di Medan beberapa waktu yang lalu.
"Kemarin ada konser Dewa, seumur-umur baru satu kali saya nonton itu. Ngantuknya setengah mati saya," kata Edy saat memberikan sambutan di acara Rapat Kerja LASQI Sumut di Medan, Selasa (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengaku heran banyak penonton kegirangan saat menyaksikan konser Dewa 19 berlangsung. Eks Ketum PSSI itu pun mengklaim euforia yang dirasakan para penonton konser itu tak dialami dirinya dengan dalih berasal dari kampung.
"Ada orang loncat sana, loncat sini. Mungkin saya termasuk orang kampungan ya," sebutnya.
Menurut Edy lebih bagus mendengar musik kasidah ketimbang konser Dewa 19. Untuk itu, dia berharap agar seniman musik kasidah dapat menciptakan lagu-lagu baru.
"Coba konsernya konser seni dan kasidah. Tapi, ciptakanlah lagu-lagu," tuturnya.
Bicara soal kasidah, Edy berharap para musisi aliran musik tersebut tak membuat pertunjukan atau konser pada malam hari. Baginya, malam hari tak bagus lagi untuk beraktivitas.
"Tapi jangan lah konser itu malam hari. Kata guru ngaji saya, yang ke luar malam hari itu adalah hantu," ucap Edy.
"Makanya itu menjelang jam 06.00 WIB, azan subuh itu, itu semua hantu lari pulang ke kandang. Tapi manusia, pada saat azan subuh itu lah kita keluar. Habis itu mencari nafkah, menjelang magrib pulang," kata mantan Pangkostrad tersebut.
Baca berita lengkapnya di sini.
(rzr/kid)