Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan dana bantuan kepada para guru madrasah di Cianjur, Jawa Barat, selambatnya di bulan Maret ini. Puan mengingatkan agar dana disalurkan langsung ke rekening guru penerima bantuan.
Sebelumnya, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Kemenag Muhammad Zain menyatakan bahwa Kemenag sudah dan akan memberikan bantuan masing-masing sebesar Rp16 juta kepada total 400 guru madrasah yang terdampak gempa bumi Cianjur. Dalam kegiatan bertema Peningkatan Mutu Guru dan Tenaga Kependidikan, bantuan diberikan bersamaan dengan arahan kepada kepala madrasah, guru, dan staf yang menjadi korban gempa.
"Saya janji kalau ada yang enggak terima (bantuan), akan saya kejar-kejar ke pak direktur," kata Puan dalam kegiatan pemberian bantuan yang diadakan di Sindanglaya, Kecamatan Cimenyan, Jawa Barat, Rabu (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui sebanyak 65 lembaga madrasah terkena dampak gempa Cianjur yang terjadi jelang akhir Januari lalu. Saat ini, persiapan pembangunan tengah dilakukan, di mana gedung salah satu lembaga sedang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Sementara ini di 15 madrasah yang roboh dan rusak berat, pembelajaran dilakukan secara daring. Tak sedikit pula yang melakukan KBM di tenda di area madrasah. Puan pun menyinggung soal sarana dan prasarana KBM yang juga perlu dibantu, misalnya soal kuota.
Menurut Puan, dirinya mendapat informasi dari Kemenko PMK dan Kementerian PUPR bahwa telah disiapkan dana sebesar Rp1,7 triliun untuk rehabilitasi dampak gempa Cianjur.
"Kita harus bahu membahu, gotong royong untuk mengatasi dampak bencana. Saya banyak dapat keluhan dari warga. Ada yang tidak dapat bantuan, sertifikat tanah hilang atau rusak, ada yang ingin di hunian tetap, ada yang ingin di hunian sementara," kata Puan.
Lebih lanjut, Puan berpesan agar guru-guru madrasah tetap bersemangat mendidik anak murid meski dalam keterbatasan. Dia mendorong agar guru madrasah dapat mensinergikan kurikulum pendidikan Islam dengan nilai-nilai kebangsaan.
"Sehingga pendidikan karakter bangsa masuk ke madrasah. Saya juga berpesan kepada guru madrasah untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita karena mereka penerus bangsa," katanya.
Secara khusus, Puan pun mengaku bangga melihat banyak tenaga pendidik madrasah yang berjenis kelamin perempuan, mencapai 60 persen.
(rea)