Bar dan Panti Pijat, Saksi Bisu Proyek Jalan yang Kini Penuh Lubang

CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2023 15:02 WIB
Penyebab kualitas jalan jelek bermula dari faktor di luar prosedur pembangunan jalan, yakni deal untuk mengutip keuntungan tak wajar dari proyek jalan itu.
Penyebab kualitas jalan jelek bermula dari faktor di luar prosedur pembangunan jalan, yakni deal untuk mengutip keuntungan tak wajar dari proyek jalan itu. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dugaan praktik culas antara pemerintah dengan kontraktor membuat kualitas aspal di bawah standar dan jalanan cepat rusak. Sumber CNNIndonesia.com, menyebut kesepakatan praktik culas tersebut acap kali dilakukan dua pihak itu di tempat yang tak terekspose.

Berdasarkan pantauan, banyak jalan-jalan besar di DKI Jakarta yang kini dipenuhi lubang hingga berpotensi mengakibatkan kecelakaan.

Sumber itu mengatakan pihak kontraktor memberikan servis kepada penyelenggara jalan setelah menang tender. Servis tersebut bertujuan agar tercipta diskusi di balik layar untuk memberi keuntungan kepada kedua belah pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak banget praktiknya, misalnya ketika menang tender pihak kontraktor itu meeting dan memberi servis di tempat yang tidak terekspose media. Contoh di bar, karaoke, bahkan tempat pijat untuk mendiskusikan bagaimana mereka bisa untung," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/3).

Selain itu, dia juga mengatakan diskusi di balik layar tersebut merupakan upaya agar pemerintah dan kontraktor sinkron dan tidak mencederai satu sama lain saat ada audit atau inspeksi. Sebab, menurutnya, kemungkinan pengkhianatan tetap ada meski sudah mencapai kesepakatan.

"Pada akhirnya banyak yang ketahuan. Kadang ada juga satu pihak yang mencurangi pihak lain dengan cara mengakali perjanjian tidak tertulis di antara kedua belah pihak, hal itu yang mengakibatkan akhirnya ketahuan dan tertangkap," tuturnya.

Menurut dia, kecurangan yang menyebabkan kualitas jalan jelek bermula dari faktor di luar prosedur pembangunan jalan, yakni deal antara pihak penyelenggara jalan saat open tender dengan kontraktor yang akan mengerjakan proyek.

"Ada tiga skenario. Pertama, pemerintah open tender untuk memenangkan kontraktornya. Kedua, kontraktor punya koneksi dengan orang dalam pemerintah. Ketiga, pihak kontraktor melakukan suap atau bayar orang dalam biar bisa menang," kata dia.

Menurutnya, deal-deal yang dilakukan pihak penyelenggara jalan dan kontraktor mengakibatkan banyak praktik mengutip anggaran dengan jumlah yang variatif, tergantung besarnya proyek pembangunan jalan.

"Misalnya satu kilometer anggarannya Rp500 juta untuk rehabilitasi aspal, kemudian diambil 30 persen untuk pihak penyelenggara jalan dan kontraktor. Kan, untungnya bisa 150 juta," tuturnya.

Keuntungan triliunan

Dia mengatakan keuntungan yang bisa diraih kedua belah pihak bisa mencapai angka triliunan saat mengerjakan proyek untuk jalan-jalan nasional strategis, khususnya untuk jalan tol yang berkisar 50-100 kilometer.

"Uang yang dihasilkan kedua belah pihak bisa lebih dari 150 juta. Mungkin mencapai triliunan tergantung seberapa panjang jalannya. Selevel jalan tol yang panjangnya bisa 60 kilometer bisa mencapai triliunan," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengklaim tak pernah terjadi kecurangan dalam pemeliharaan jalan. Ia mengaku langsung menindak tegas para kontraktor yang melakukan pemeliharaan kurang baik.

"Kalau pemeliharaan yang dilakukan oleh vendor kurang, langsung kita kasih peringatan dan bahkan enggak akan kita kasih kerjaan lagi," ujar Hari kepada CNNIndonesia.com.

(psr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER