Satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr. Theryoto mengatakan pihaknya menerima 26 korban rujukan. Dari 26 korban, 13 masuk kategori butuh ICU dan 13 tidak butuh ICU.
Theryoto mengungkap kelompok ICU merupakan korban dengan luka bakar parah dan membutuhkan bantuan alat pernapasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi dua jam lalu karena luka bakar yang cukup luas hampir 100 persen, tidak tertolong. Jadi yang masih dirawat di ICU kami sekitar 12 pasien dan di ruang biasa 13 pasien," kata Theryoto, Sabtu (4/3).
Theryoto menambahkan korban kebakaran yang dirujuk ke RSPP mengalami luka berat 70 sampai 95 persen.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya sudah mengingatkan sejak dua tahun lalu bahwa proyek vital seperti kilang Pertamina harus berjarak dengan pemukiman warga. Ia mengatakan sudah meminta Pertanian untuk meninjau ulang titi-titik keamanan kilang dan fasilitas Pertamina lainnya.
"Intinya itu yang harus kita lakukan sama-sama agar jangan sampai terulang terus menerus," kata Erick.
Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3) malam. Dampak kebakaran meluas ke pemukiman warga di sekitar depo.