Sebanyak 297 warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara masih bertahan di tempat pengungsian. Mereka mengungsi di dua lokasi pengungsian.
Jumlah tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu (4/3) pukul 22.23 WIB.
"Seluruh pengungsi tersebut terbagi di dua titik, yakni 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disampaikan Abdul, pihak PMI Jakarta Utara telah memberikan pelayanan kesehatan dan berbagai perlengkapan guna memenuhi kebutuhan para pengungsi di kantor mereka.
Sementara itu, lanjut dia, PMI bersama BPBD DKI Jakarta dan relawan juga melaksanakan pendampingan dan dukungan darurat bagi warga pengungsi di RPTRA Rasella.
"Dengan mendirikan dapur umum, pemenuhan kebutuhan makanan tambahan, air bersih, sanitasi air, kebutuhan bayi dan balita, pengelolaan sampah, obat-obatan dan trauma healing," tutur Abdul.
Lebih lanjut, Abdul menyebut para pengungsi dalam kondisi sehat. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim medis secara berkala.
Guna mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan darurat, Abdul menyebut telah disiagakan tiga unit mobil ambulance dengan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD, RS BUMN, RSCM, RS Polri dan RS Swasta.
"BNPB juga telah memberikan dukungan berupa tenda 6x12 meter sebanyak 2 unit dan tenda keluarga 4x6 meter sebanyak 25 unit. Selain itu BNPB juga memberikan dukungan lainnya berupa 1.000 paket sembako, 1.500 lembar selimut dan 1.500 buah matras," ucap dia.
Kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam. Korban berjatuhan karena depo berlokasi sangat dekat dengan permukiman warga.
Total korban meninggal saat ini tercatat 18 orang. Sementara itu, 35 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Selain itu, sekitar 21 orang lainnya dinyatakan hilang.