Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut dukungan pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap pertahanan negara terbesar sepanjang sejarah.
Prabowo mengungkap hal itu saat ditanya mengenai kekuatan pokok pemenuhan pertahanan atau mininum essential force (MEF). Prabowo menjelaskan alasan pemenuhan MEF masih belum mencapai target.
"Dukungan pemerintahan Pak Joko Widodo saya lihat dalam sejarah untuk pertahanan itu terbesar," kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyampaikan dukungan Jokowi sudah tinggi, tetapi ada faktor pandemi Covid-19. Anggaran pertahanan sempat dialihkan untuk penanganan pandemi.
Dia tak mempermasalahkan keputusan Jokowi tersebut. Prabowo rela anggaran Kemenhan dialihkan untuk menyelamatkan rakyat dari Covid-19.
"Jadi, prioritas beliau, kita utamakan keselamatan rakyat," ujarnya.
Pemerintah mencanangkan pembangunan kekuatan militer jangka panjang melalui MEF. Pemenuhan alutsista melalui MEF ditargetkan rampung pada 2024.
Meski demikian, realisasi MEF masih jauh dari target. Merujuk Buku III Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2023, MEF baru tercapai 62,3 persen hingga 2021.
Capaian MEF tahun lalu menyentuh angka 86 persen. Buku itu menyebut realisasi MEF ditargetkan mencapai 93 persen tahun 2023.