PPP Siap Usung Sandiaga di Pilpres 2024 Jika Keluar dari Gerindra

CNN Indonesia
Senin, 13 Mar 2023 19:22 WIB
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono menyatakan partainya siap mengusung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga kader Partai Gerindra Sandiaga Uno maju di Pilpres 2024. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyatakan partainya siap mengusung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga kader Partai Gerindra Sandiaga Uno maju di Pilpres 2024.

Mardiono pun berharap Sandiaga segera bergabung dengan PPP. Menurutnya, Sandiaga memiliki kapasitas sebagai tokoh politik nasional.

"Kami tentu berharap Pak Sandi bergabung lah dengan PPP termasuk nanti untuk bagaimana menghadapi Pemilu tahun 2024," kata Mardiono di Kantor PPP, Senin (13/3).

"Apakah nanti Pak Sandi itu kemudian kita dukung, kita usung sebagai calon di presiden-wakil presiden bisa juga," tambahnya.

Mardiono menyebut Sandiaga sudah teruji di kontestasi politik nasional. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu terpilih saat maju sebagai calon wakil gubernur di Pilkada DKI 2017.

Sandi, lanjut Mardiono, juga teruji saat mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019 dengan mengantongi 43 persen suara.

"Artinya tokoh politik yang sudah teruji di kancah nasional," ujarnya.

PPP, kata Mardiono saat ini memang tengah menjaring para tokoh politik nasional untuk menghadapi Pemilu 2024. Tak hanya Sandiaga, dia menyebut partainya juga terbuka dengan para tokoh lain yang ingin bergabung.

"Yang pasti untuk saat ini memang PPP sedang merekrut tokoh-tokoh nasional, tidak termasuk ya Pak Sandiaga Uno saja, tetapi juga ada tokoh-tokoh yang lain," ucapnya.

Belum ada koalisi resmi

Sementara Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi mengatakan belum ada koalisi partai politik yang resmi terbentuk pada saat ini. Menurutnya, koalisi baru benar-benar resmi jika telah mendaftarkan capres dan cawapresnya ke KPU.

Pria yang akrab disapa Awiek itu menyebut pada Pemilu 2019 lalu saja, penentuan cawapres baru dilakukan pada menit-menit akhir.

"Sekali lagi kami pastikan hingga hari ini tidak ada koalisi yang resmi. Yang resmi nanti di KPU, ibarat orang ini lagi tunangan semuanya. Periode lalu bahkan ada anggota koalisi salah satu kelompok koalisi bergabungnya saat proses menuju KPU. Bahkan ada figur cawapres berganti di last minute," kata Awiek.

Meskipun demikian, Awiek berharap ada partai lain yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini digagas oleh PPP, Golkar, dan PAN.

"KIB sejak terbentuk memang menginginkan KIB bertambah pasukannya tidak hanya tiga parpol. Ini dalam rangka ikhtiar, kalau kemudian dalam perjalananya tidak cocok hanya tetap tiga ya apa boleh buat," kata Awiek di kantor DPP PPP, Senin (13/3).

Yusril ajak PPP berkoalisi

Di sisi lain Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengungkap keinginan partainya agar bisa berkoalisi dengan PPP di Pemilu dan Pilpres 2024. Sebagai sesama partai Islam, Yusril memilih PPP sebagai partai pertama yang diajak untuk berkoalisi.

"Kami mendiskusikan bagaimana caranya supaya antara partai Islam terjalin suatu kerja sama yang baik dan kita memulainya dengan PPP. Harapan kami kerjasama ini akan berlangsung terus sampai pilpres yang akan datang," kata Yusril usai pertemuan dengan Mardiono di DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (13/3).

Yusril dengan sejumlah pengurus pusat PPP mengaku membahas agar sesama partai Islam terjalin koalisi. Menurutnya, telah terjadi perubahan secara signifikan dalam lima tahun terakhir sejak pemilu digelar serentak.

Menurutnya, perubahan ini membuat masyarakat kini lebih fokus pada pencalonan presiden dan wakil presiden, alih-alih soal koalisi partai. Dalam pertemuan itu, pihaknya tak menampik pertemuan juga membahas soal sosok capres yang akan didukung masing-masing partai.

"Ini tadi PPP dan PBB sama-sama akan mendiskusikan sebenarnya siapa yang akan dicalonkan, siapa yang akan didukung, bagaimana koalisi ke depan," katanya.

Sementara itu Mardiono mengatakan partainya saat ini tergabung dalam KIB bersama Golkar dan PAN. Namun, ia memastikan koalisinya terbuka dengan partai lain yang ingin bergabung, termasuk PBB.

Menurutnya, Yusril memiliki rekam jejak kedekatan dengan PPP. Mardiono menyebut Yusril pernah terlibat aktif dalam kampanye PPP pada Pemilu 1977.

"Jadi kemudian sekarang beliau punya partai sendiri. Jadi ya boleh lah kerja berbeda tapi hatinya kita tetep sama," ucap Mardiono.

(thr/fra)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Jokowi Memilih PSI Dibandingkan PPP

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK