Peringatan BNPT: Strategi Teroris Berubah dari Peluru ke Kotak Suara

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2023 11:14 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengendus perubahan strategi kelompok teroris dari peluru ke kotak suara Pemilu.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar Detikcom/Rakean R Natawigena
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengendus perubahan strategi kelompok teroris dari peluru ke kotak suara Pemilu.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan perubahan strategi itu banyak dilakukan, termasuk oleh kelompok intoleran untuk masuk menjadi bagian dalam pesta demokrasi Pemilu.

"Itu sudah ada perubahan strategi dari peluru ke kotak suara. Perubahan strategi ini adalah satu siasat jaringan-jaringan yang terafiliasi termasuk kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dari pesta demokrasi," ucap Boy di Jakarta, Senin (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boy mengaku telah dilibatkan KPU dalam proses verifikasi partai politik peserta pemilu. Dia diminta mengidentifikasi partai-partai baru yang terindikasi diindikasikan dengan kelompok-kelompok jaringan teroris.

Hasilnya, BNPT kata mendapati kelompok jaringan teroris tertentu menjadi anggota salah satu partai. Namun, dia bilang partai tersebut tak akan menjadi peserta pemilu karena telah dinyatakan gagal proses verifikasi.

"(Parpolnya) Tidak lolos verifikasi. Karena ya memang kita sudah dapat masukan-masukan dari awal dan Insya Allah yang lolos ini adalah sifatnya clear. Jadi yang beberapa tidak lolos itu yang hari ini kami katakan ada indikasi," kata dia.

Dia tidak merinci mengenai identitas parpol tersebut. Boy mengatakan hal itu menjadi perhatian agar kelompok intoleran tidak membuat partai baru di kemudian hari.

"Kita harus jaga ke depan, jangan sampai nanti membentuk partai baru, tetapi ternyata pengurusnya itu latar belakangnya adalah kelompok intoleran, radikal, terorisme," katanya.

(thr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER