Bamsoet soal Penolakan Israel di PD-20: Harusnya Tak Dikaitkan Politik

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) merespons soal penolakan kedatangan timnas Israel dan rombongan pendukungnya untuk mengikuti putaran final Piala Dunia U20 di Indonesia.

Menurutnya, kedatangan Tim Nasional Israel U-20 itu ke Indonesia tak perlu dikaitkan dengan politik.

"Seharusnya tidak perlu dikaitkan dengan politik. Karena ini olahraga, diatur dalam undang-undang aturan internasional resmi di bawah naungan FIFA," ujar Bamsoet di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (21/3).

Selain itu, dia menilai penjelasan pemerintah soal bakal kehadiran Timnas Israel di putaran final Piala Dunia U-20 itu sudah cukup baik.

Dia pun memandang pemerintah tetap konsisten dengan konstitusi yang menolak perlakuan Israel terhadap Palestina. Itu, katanya, sesuai dengan konstitusi Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.

"Ini juga semua implikasi antara kita yang konsisten olahraga yang jadi kesepakatan nasional. Tapi penjelasan pemerintah cukup baik soal ini, jadi tidak perlu dikaitkan dengan politik," ujar pria yang dikenal sebagai Waketum Golkar itu.

Lihat Juga : Isi Lengkap Surat Gubernur Koster Tolak Timnas Israel Tanding di Bali

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim menyebut semua ormas Islam di Indonesia tegas menolak kehadiran timnas Israel U20 berlaga di Indonesia. Hal ini telah disepakati dalam pertemuan antara MUI dengan ormas-ormas Islam di Indonesia.

"Semua ormas Islam yang hadir menyatakan sikap menolak kehadiran timnas Israel," kata Sudarnoto kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (18/3).

Dia menerangkan setidaknya terdapat empat alasan kenapa MUI bersama seluruh ormas Islam Indonesia menolak kedatangan timnas Israel U20 tersebut. Pertama kata dia, ini berkaitan dengan amanah konstitusi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Isinya menjelaskan bahwa segala bentuk penjajahan di muka bumi harus dihilangkan. Bahkan, amanah konstitusi ini juga menjadi dasar utama penolakan timnas Israel tersebut oleh semua ormas Islam.

"Zionis Israel adalah penjahat dan penjajah," katanya.

Alasan kedua berkaitan dengan hubungan diplomatik. Kata dia, jelas sekali Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel dan tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik sepanjang Palestina masih dijajah.

Alasan ketiga berkaitan dengan solidaritas. Ormas Islam dan MUI tetap memperkuat solidaritas kepada rakyat dan bangsa Palestina yang selama ini menjadi korban dari agresi, aneksasi, genosida dan politik apartheid Israel.

Untuk alasan keempat, persatuan dan kesatuan bangsa harus dirawat, diperkuat dan dilindungi dari ancaman disintegrasi yang diakibatkan oleh kontroversi dan pro-kontra yang dibiarkan seputar timnas Israel.

Lihat Juga : Gubernur Koster Kirim Surat Tolak Timnas Israel U-20 Tanding di Bali

Selain itu, Gubernur Bali I Wayan Koster juga telah mengirim surat resmi ke pemerintah pusat bahwa wilayah yang dipimpinnya itu menolak kehadiran timnas Israel. Diketahui, Bali dijadwalkan menjadi satu dari enam daerah yang dipersiapkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia mulai Mei mendatang.

Israel lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 sebagai runner up Piala Eropa U-19.

Lihat Juga : Piala Dunia U-20 2023: Perjalanan Israel Menuju Indonesia