Panglima TNI: Pembebasan Pilot Susi Air Perlu Pendekatan Persuasif
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya bersama pemerintah daerah di Papua terus melakukan pendekatan persuasif dalam upaya membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mahrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kami tidak mau secara frontal yang menyebabkan bertambahnya korban. Oleh karena itu, kami tetap melakukan pendekatan secara persuasif bersama bupati dan tokoh masyarakat dalam upaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB," kata Yudo usai upacara Pemeriksaan Kesiapan Operasi (Riksiapops) dan Pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/3) seperti dikutip dari Antara.
KKB adalah sebutan aparat Indonesia terhadap kelompok milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Terkait kondisi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu, Yudo menambahkan berdasarkan laporan aparat kepolisian daerah setempat kondisinya masih dinyatakan aman.
Sebelumnya, Yudo menjelaskan keberadaan pasukan TNI di Papua untuk membantu Polri dalam melakukan operasi penegakan hukum.
Dia menambahkan tidak ada penambahan pasukan karena kondisi saat ini pun sudah berjalan, baik yang organik maupun yang didatangkan dari luar Papua.
"Pasukan TNI itu, selain untuk pengamanan perbatasan darat dan laut, juga melaksanakan operasi mem-back up Polri untuk penegakan hukum," jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keselamatan pilot Susi Air bernama Philip Mark Mahrtens itu menjadi prioritas utama dalam upaya pembebasan dari KKB.
"Senin malam (20/3), kami sudah rapat internal yang salah satunya membahas masalah itu," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua, Selasa.
Dengan mengutamakan keselamatan pilot Capt Philip tersebut sebagai prioritas, maka upaya pembebasan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Februari menyandera Philip Mark Mahrtens sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air tersebut.
850 Prajurit Raider Diterbangkan ke Perbatasan Papua Nugini
Yudo melepas keberangkatan 850 prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PGN) ke Provinsi Papua dan Papua Barat, di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
"Pasukan tersebut terdiri atas 450 prajurit Raider Yonif 200/Bhakti Negara Kodam II/Sriwijaya dan 400 prajurit Yonif 133/Yudha Sakti Kodam I/Bukit Barisan," kata Yudo usai upacara Pemeriksaan Kesiapan Operasi (Riksiapops) dan Pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Satgas Pamtas RI-Papua Nugini yang diberangkatkan hari ini, katanya, untuk menggantikan Satgas yang sebelumnya telah melaksanakan tugasnya selama 12 bulan.
"Mereka pun yang diberangkatkan hari ini bertugas selama 12 bulan untuk menjaga keamanan bersama dengan satuan-satuan lainnya," ucapnya.
Ia menjelaskan dirinya sengaja hadir dalam pemberangkatan tersebut untuk memberikan semangat kepada prajurit dan juga untuk mengecek perlengkapan secara langsung.
"Baik kaporlap, logistik yang dibawa, dan sebagainya, itu harus saya cek secara langsung sehingga perlengkapan yang sudah diberikan dari Mabes TNI itu bisa digunakan para prajurit melaksanakan tugasnya dengan peralatan lengkap dan juga secara profesional," jelasnya.
Seperti diketahui wilayah Papua secara umum kondisinya itu aman, namun ada beberapa daerahnya itu masih terjadinya kerawanan terhadap keamanan dari kelompok-kelompok separatis.
"Oleh sebab itu, Satgas Pamtas RI-Papua Nugini itu ditempatkan di daerah rawan tersebut untuk menjaga keamanan sehingga masyarakat dapat melakukan rutinitas sehari-hari dengan aman dan tidak terjadinya gangguan," kata Yudo.