Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami 90 kali erupsi sejak Jumat (24/3) sore hingga malam.
"Aktivitas malam ini didominasi erupsi dan hembusan, erupsi tercatat 90 kali," tulis Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok dalam laporannya yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan yang dikeluarkan Petugas PPGA Ile Lewotolok pada pukul 21.14 WITA tersebut disebutkan tinggi kolom abu teramati antara 300 meter sampai dengan 700 meter di atas puncak gunung.
Erupsi Gunung Ile Lewotolok juga disertai suara gemuruh dan dentuman lemah, sedang, hingga kuat.
Pengamat Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, mengatakan dengan 90 kali erupsi sepanjang Jumat sore hingga malam ini terjadi peningkatan gempa letusan.
Dia mengimbau agar masyarakat di tiga desa yakni Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona untuk tetap tenang dan selalu waspada.
Gunung Api Ile Lewotolok saat ini masih berada pada status level II (Waspada). Erupsi pertama hari ini terjadi sekitar pukul 17.44 WITA.
"Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 24 Maret 2023 pukul 17:44 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.123 m di atas permukaan laut).," bunyi keterangan tertulis dari PPGA Ile Lewotolok.
Dalam laporan yang dikeluarkan PPGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, kolom abu erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah barat laut.
Erupsi Gunung Ile Lewotolok yang terjadi Jumat sore ini terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 54 detik.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 36.9 mm dan durasi ± 54 detik," tulis laporan dari PPGA Ile Lewotolok.
Akibat erupsi tersebut, petugas PPGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak beraktifitas dalam radius dua kilometer dari pusat aktifitas Gunung Api Lewotolok.
"Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung / pendaki / wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok," himbau petugas PPGA dalam laporannya.
Himbauan lain yang dikeluarkan petugas PPGA Ile Lewotolok agar masyarakat di tiga desa yakni Desa Lamawolo, Desa Lamatokan dan Desa Jontona untuk waspada terhadap potensi bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah gunung.
"Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," tulis Petugas PPGA Ile Lewotolok dalam laporannya.
Pada Rabu (22/3) Gunung Ile Lewotolok juga mengalami erupsi sebanyak empat kali yang terjadi pada pukul 05.17 WITA, pukul 16.23 WITA, pukul 16.50 WITA dan terakhir pada pukul 20.16 WITA.
(eli/rds)