Perwakilan Rumah Doa Buka Suara soal Patung Bunda Maria Ditutup Terpal

Perwakilan Rumah Doa Sasana Adhi Rasa St. Yacobus, Kulon Progo, Yogyakarta, Sutarno memberikan klarifikasi mengenai patung Bunda Maria di rumah doa ditutup terpal yang viral.

Menurut dia patung tersebut ditutup olehnya atas inisiatif sang kakak, Sugiarto, yang juga pemilik rumah doa itu.

"Jadi pada Rabu jam 9 lebih saya menutup patung Bunda Maria di rumah doa atas inisiatif kakak saya," kata Sutarno mengutip dari CNNIndonesia TV, Sabtu (25/3).

Ia mengatakan patung sengaja ditutup karena ruma doa ini belum selesai dari segi administratif sehingga Sutarno diminta kakaknya untuk menutupnya menggunakan terpal. Patung ini rencananya akan ditutup selama satu bulan.

"Masih penyelesaian administrasi makanya ditutup kurang lebih satu bulan. Maka sekarang ditutup patung Bunda Maria itu sendiri," kata Sutarno.

Penutupan patung Bunda Maria viral di media sosial. Penutupan itu terjadi pada Rabu (22/3), diduga setelah aksi salah satu ormas yang mengutarakan ketidaknyamanan atas keberadaan patung itu.

Lihat Juga : Koalisi Sipil Kritik Sikap Polisi soal Penutupan Patung Bunda Maria

Ormas itu menyatakan keberadaan patung mengganggu umat Islam yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Barokah menjelang Ramadan 2023.

Sementara itu Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini membantah penutupan patung Bunda Maria akibat tekanan ormas. Ia menyebut penutupan ini inisiatif pemilik rumah doa Sugiarto yang berdomisili di Jakarta.

Fajarini mengatakan Sugiarto menyampaikan kepada adik kandungnya, Sutarno, yang berdomisili di Degolan untuk menutup patung tersebut lantaran status rumah doa yang belum resmi berdiri.

Rumah doa tersebut, jelas Fajarini, selesai dibangun sekitar bulan Desember 2022. Namun kini rumah doa masih tahap sosialisasi kepada masyarakat, pemerintah desa, dan FKUB agar bisa diresmikan.

"Oleh karena itu dari pemilik yang kebetulan ada di Jakarta menyampaikan kepada adik kandungnya, untuk sementara di rumah doa tersebut ada patung Bunda Maria untuk sementara ditutup menggunakan terpal," jelas Fajarini di Mapolres Kulon Progo, Kamis (23/3) malam.
"Yang melakukan penutupan adalah dari pihak keluarga, dalam hal ini adalah adik kandung dari pemilik rumah doa," sambung dia.