Survei Indikator: 59,7 Persen Puas Terhadap Kinerja Jokowi
Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan 59,7 persen responden cukup puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebanyak 23,1 persen merasa kurang puas; 13,4 persen sangat puas; 2,8 persen tidak puas sama sekali; dan 1,1 persen responden lainnya tidak tahu.
"Tapi kalau dinyatakan skala 1-4, masyarakat cenderung masih puas terhadap kinerja Presiden Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara daring, Minggu (26/3).
Burhanuddin mengatakan mayoritas masyarakat menyatakan puas terhadap pemerintahan Jokowi lantaran memberi bantuan terhadap rakyat kecil. Kemudian membangun infrastruktur jalan dan jembatan, sosok merakyat dan baik, hingga dianggap berhasil menjaga stabilitas politik dan keamanan.
Selain itu, kata Burhanuddin, Jokowi dinilai berhasil dalam pemerataan pendapatan, pemberantasan korupsi, penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19), penanganan mafia minyak goreng, meningkatkan kewibawaan pemerintah, serta perlindungan terhadap kelompok minoritas.
"Jadi artinya 71,3 persen warga nasional cukup atau sangat puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden," ujarnya.
Burhanuddin menyebut ketidakpuasan masyarakat terhadap Jokowi, di antaranya karena harga-harga kebutuhan pokok naik. Kemudian bantuan tidak merata, lapangan kerja sedikit, hingga kemiskinan tidak berkurang.
Lalu Jokowi dinilai kurang berpihak kepada rakyat kecil, dikendalikan oleh partai, ketimpangan pendapatan, gagal memberantas korupsi, penegakan hukum semakin buruk, kualitas pendidikan buruk, serta hutang negara semakin tinggi.
"Tapi kita harus apresiasi mereka yang tidak puas itu yang menganggap ketidakpuasan karena masalah kebutuhan pokok, itu agak sedikit turun dibanding Februari," katanya.
Survei nasional ini dilakukan selama periode Februari-Maret 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada Pemilu.
Dalam periode 9-16 Februari 2023, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara survei dalam periode 12-18 Maret 2023, jumlah sampel sebanyak 800 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(khr/fra)