Presiden Joko Widodo mengungkap peran dan restunya dalam pembentukan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digawangi Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024.
Jokowi membantah ia tak pernah menyuruh siapa pun untuk membangun koalisi. Namun, ketua umum partai sering kali meminta restu saat hendak berkoalisi.
"Cak Imin (menyampaikan), 'Pak, gimana kalau saya sama Gerindra?' Ya saya kira baik-baik saja," ucap Jokowi di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menambahkan, "Saya menyambungkan ke Pak Prabowo, 'Pak Prabowo, ini kelihatannya Cak Imin ingin gandengan dengan Bapak,'."
Jokowi mengaku hanya menyambungkan komunikasi antara Cak Imin dengan Prabowo. Tiba-tiba, keduanya mendeklarasikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Hal serupa juga terjadi di Koalisi Indonesia Bersatu. Jokowi menyebut ia dimintai pendapat mengenai rencana koalisi Golkar, PAN, dan PPP.
"Baru datang ke saya, 'Pak, mohon restu ya.' Saya ditanya, ya saya setuju," ucap Jokowi.
Jokowi berkata hanya memberi restu ketika diminta. Namun, ia heran para ketua umum sering mengklaim koalisi terbentuk atas restu presiden.
Menjelang Pilpres 2024, partai-partai di koalisi Jokowi mulai membentuk koalisi sendiri-sendiri. Pada 12 Mei 2022, Partai Golkar menyatakan berkoalisi dengan PAN dan PPP. Tiga partai pendukung Jokowi itu mendeklarasikan pendirian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hingga saat ini, KIB belum mendeklarasikan capres dan cawapres. Beberapa nama yang masuk bursa capres KIB adalah Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Mardiono, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir.
Koalisi lainnya di barisan Jokowi adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Koalisi ini didirikan Partai Gerindra dan PKB pada 13 Agustus 2022. Koalisi itu berkomitmen memenangkan Prabowo Subianto di 2024. Namun, KKIR belum menentukan cawapres hingga saat ini.
PKB beberapa kali menggaungkan Cak Imin sebagai cawapres. Ada pula wacana menjadikan Ganjar Pranowo sebagai cawapres Prabowo. Namun, opsi-opsi itu baru sekadar wacana di publik.
Koalisi ketiga adalah Koalisi Perubahan yang dimotori Partai NasDem. NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada 3 Oktober 2022.
NasDem telah menggandeng dua partai oposisi, Demokrat dan PKS ke dalam koalisi itu. Belum ada nama cawapres pendamping Anies hingga saat ini. Sejumlah nama masuk bursa tersebut, yaitu Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Salim Segaf Al-Jufri.