Bupati Kuningan Acep Purnama mengaku kondisinya baik-baik saja, usai mobil dinas yang ditumpanginya terlibat dalam kecelakaan maut di Jalan RE Martadinata, Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Senin (3/4).
Acep berada di dalam mobil dinas berpelat E 8888 Y yang menabrak empat sepeda motor. Saat petaka memilukan itu terjadi, ia langsung turun dari kendaraannya dan ikut membantu proses evakuasi korban.
"Kondisi sehat, saya enggak luka. Begitu kejadian saya merasakan guncangan yang sangat hebat," kata Acep saat mendatangi Mapolres Kuningan, Senin (3/4) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acep mengklaim dirinya tidak merasa syok akibat insiden nahas ini. Justru, sambungnya, ia dengan sigap mengatur anak buahnya untuk sesegera mungkin melakukan penanganan terhadap korban.
"Saya ikut mengatur kok, saya ikut evakuasi korban," ujarnya singkat.
Terlepas dari kondisinya, Acep memastikan kedatangannya ke Mapolres Kuningan pada Senin malam adalah untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Khususnya dalam kecelakaan yang merenggut nyawa sepasang suami-istri tersebut.
Dalam kedatangannya ini, Acep pun menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban. "Barusan saya ikut takziah dan menyolatkan, sampai pemakaman. Saya turut berbela sungkawa sebesar-besarnya dan meminta maaf kepada masyarakat Kuningan," katanya.
Insiden maut tersebut, kata dia, semata-mata merupakan musibah dan terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan. Oleh sebab itu, Acep akan memberikan keterangannya sebagai saksi.
"Saya mungkin karena ada di dalam, saya dimintai untuk keterangan atas kejadian tersebut. Sebagai saksi," tuturnya.
Saat disinggung soal sopir mobil dinasnya yang ditetapkan sebagai tersangka, Acep menyebut dirinya akan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kecelakaan ini sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Kendati demikian, sosok sopir mobil dinas berinisial UK (47) dikenalnya sebagai pribadi yang sangat hati-hati dalam bekerja.
"Saya rasa ini karena musibah, saya mengenal dia bukan saja hari ini. Hampir saya bergaul dengan dia 20 tahun lamanya. Beliau sangat hati-hati. Ya kalau tadi ada musibah, mau gimana lagi. Saya serahkan kepada aturan dan peraturan yang berlaku di negeri ini," jelasnya.
Nasib nahas dialami pasangan suami istri (Pasutri) asal Kuningan, Jawa Barat, Jamaludin dan Ilah Kustilah. Keduanya tewas seketika setelah diseruduk mobil yang saat itu sedang ditumpangi Bupati Kuningan Acep Purnama.
Korban pasutri yang tewas saat kejadian langsung dilarikan ke RSUD 45 Kuningan. Sementara UK (47), sopir yang mengemudikan mobil dinas Toyota Hilux berpelat nomor E 8888 Y yang saat itu sedang ditumpangi Bupati Kuningan, telah ditetapkan menjadi tersangka.
Petaka maut ini berawal saat mobil yang ditumpangi Bupati Kuningan sedang melaju dari barat menuju timur di Jalan RE Martadinata, Sindang Agung, Kuningan, Senin (3/4) siang. Sesampainya di lokasi, mobil dinas itu dilaporkan hilang kendali.
UK yang mengemudikan mobil itu pun tak bisa mengendalikan kendaraannya. Mobil itu akhirnya keluar jalur dan menabrak pasutri yang pada saat itu sedang melaju dari arah berlawanan menggunakan sepeda motor Honda Supra 125.
"Sejauh ini korban yang kita lihat ada tiga korban, di mana dua korban sepasang suami-istri meninggal dunia. Satu lagi mengalami luka berat," kata Kasatlantas Polres Kuningan AKP Vino Lestari.
Dari hasil pemeriksaan sementara, sopir mobil dinas Bupati Kuningan berinisial UK ini disebut mengantuk saat kejadian berlangsung. Dari arah berlawanan, pasutri yang menjadi korban langsung diseruduk mobil itu lantaran keluar jalur. Keduanya langsung tertabrak dan dinyatakan tewas di lokasi kejadian.
Selain menewaskan kedua orang tersebut, mobil yang ditumpangi bupati Kuningan juga menabrak tiga motor lainnya. Satu orang yang identitasnya belum diketahui harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka berat.
"Untuk di TKP ditemukan lima kendaraan roda dua. Empat di antaranya ditabrak saat parkir, kemudian satu yang sedang berjalan. Yang berjalan inilah yang mengakibatkan dua korban dunia," ujar Vino.
Baca selengkapnya di sini.
(tim/isn)