Pesantren Se-Indonesia Diimbau Gelar Istigasah Doakan Mahfud

CNN Indonesia
Selasa, 04 Apr 2023 18:48 WIB
Pondok pesantren dan majelis taklim seluruh Indonesia diimbau mendoakan Mahfud MD agar selalu diberikan kesehatan agar terus perjuangkan keadilan.
Pondok pesantren dan majelis taklim seluruh Indonesia diimbau mendoakan Mahfud MD agar selalu diberikan kesehatan agar terus perjuangkan keadilan (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) mengimbau seluruh pengasuh pondok pesantren dan majelis taklim di Indonesia untuk menggelar istigasah mendoakan Menko Polhukam Mahfud MD.

Imbauan itu disampaikan guna mendoakan Mahfud agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan usai mengungkap dugaan transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan.

"Mengimbau kepada seluruh pengasuh pondok pesantren dan pimpinan majelis taklim untuk menyelenggarakan istigasah guna memohon pertolongan agar Allah SWT memberikan kesehatan, kekuatan, dan pertolongan kepada Prof. Mahfud MD, Menko Polhukam," bunyi isi surat tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat imbauan ini ditanda tangani oleh Ketum MP3I Zaim Ahmad Ma'shoem, Sekjen MP3I Shofiyullah Muzammil serta Ketua Majelis Pembina MP3I Habib Umar Muthohar dan Sekretaris Majelis Pembina MP3I Ahmad Badawi.

MP3I berharap Mahfud dan pemimpin bangsa lainnya yang sedang memperjuangkan keadilan dan kejujuran tetap diberikan kesehatan dan pertongan oleh Allah SWT.

"Demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," bunyi surat tersebut.

Ketum MP3I Zaim Ahmad Ma'shoem sudah membenarkan surat imbauan tersebut dikeluarkan oleh MP3I.

"Betul," kata Zaim kepada CNNIndonesia.com, Selasa.

Mahfud sebelumnya mengungkap transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kementerian Keuangan. Transaksi mencurigakan dengan nilai fantastis itu belakangan menjadi perbincangan publik.

Mahfud hadir untuk dijelaskan polemik itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3) lalu.

Mahfud menjelaskan total nilai transaksi Rp349 triliun itu merupakan data agregat dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terkait dengan Kemenkeu periode 2009-2023.

Data agregat itu terbagi menjadi tiga kelompok laporan hasil analisis (LHA) yang dilaporkan dalam surat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

(rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER