Polda Sumut Pastikan Bripka Arfa Saragih Bunuh Diri Tenggak Sianida

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2023 09:36 WIB
Bripka Arfan Saragih dipastikan meninggal karena lemas akibat meminum sianida.
Polda Sumut menggelar pra rekonstruksi kematian personel Satlantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih terlapor kasus dugaan penggelapan uang wajib pajak kendaraan sebesar Rp2,5 miliar di Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Sumut memastikan kematian personel Satlantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih murni bunuh diri dengan cara meminum cairan potasium sianida.

Bripka Arfan Saragih merupakan terlapor kasus dugaan penggelapan uang wajib pajak kendaraan sebesar Rp2,5 miliar di Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir.

Penyidik kembali mendalami kematian almarhum Bripka Arfan Saragih. Ini lantaran keluarga menduga bahwa almarhum dibunuh bukan bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengatakan dari hasil penyidikan yang dilakukan tim khusus didukung keterangan ahli forensik dan ahli toksikologi, penyebab kematian Bripka Arfan Saragih disimpulkan akibat mati lemas meminum potasium sianida disertai pendarahan pada rongga kepala akibat benturan benda tumpul.

"Dalam hal ini dari hasil pemeriksaan kedokteran, tidak ditemukan fraktur pada tengkorak, tidak ditemukan ada luka pada kulit luar korban. Bahwa yang terjadi adalah benturan mengingat lokasi TKP saat itu," kata Panca di Mapolda Sumut, Selasa (4/4) malam.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, tidak ditemukan tanda kekerasan yang disengaja pada tubuh Bripka Arfan Saragih. Tak hanya itu, masuknya sianida ke tubuh Bripka Arfan Saragih juga tanpa paksaan. Bripka Arfan Saragih dipastikan meninggal karena lemas akibat meminum sianida.

"Semua diberi penjelasan dikaitkan dengan kondisi TKP saat itu. Tidak ditemukan ada tanda kekerasan yang disengaja akibat kematian korban. Masuknya sianida ke tubuh korban tidak ada tanda paksaan. Faktanya tidak ditemukan sisa bercak di sekujur badan termasuk di baju tidak ditemukan sisa sianida," urainya.

Panca menambahkan Bripka Arfan Saragih telah mempersiapkan diri untuk bunuh diri setelah ketahuan menggelapkan uang milik para wajib pajak. Sebab dari pemeriksaan ponselnya, ternyata Bripka Arfan Saragih sempat melakukan pencarian di internet soal cairan sianida dan cara bunuh diri.

"Lalu almarhum memperoleh cairan sianida dengan cara membelinya dari internet. Tim juga menemukan terkait proses pembelian sianida. Dibeli dari belanja online pada 22 Januari 2023," sebutnya.

Panca menyebutkan penyidik juga telah mendalami asal muasal potasium sianida serta memeriksa pihak yang menjualnya ke Bripka Arfan Saragih. Ternyata sianida tersebut diserahkan langsung oleh kurir ke Bripka Arfan Saragih.

"Dari belanja online itu diperiksa saksi baik penjual di Jakarta dan Bogor termasuk toko yang menjualnya. Jadi almarhum langsung memesan potasium sianida itu. Barang yang diserahkan cocok dengan barang di TKP lengkap dengan bungkusannya," terangnya.

Dalam kasus ini, anggota Sat Lantas Polres Samosir, Bripka Arfan Saragih diduga menggelapkan uang pajak kendaraan sebesar Rp2,5 miliar milik ratusan wajib pajak di Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir. Penyidik masih mendalami keterlibatan oknum lainnya dalam kasus itu.

Penggelapan uang pajak diduga terjadi sejak tahun 2018. Ternyata uang pajak kendaraan yang telah dibayarkan ratusan wajib pajak tidak disetorkan ke Dispenda Bank Sumut. Belakangan Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada 6 Februari 2023.

(fnr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER