Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan tak ada tenggat waktu dalam membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak awal Februari 2023.
"Ya jadi tidak ada tenggat waktu membebaskannya, karena memang tempatnya, ini lain. Jadi penyanderaan ini lain dengan yang lain," kata Yudo usai Kegiatan Layanan Zakat Baznas Mabes TNI 2023 di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (5/4).
Yudo menyatakan pihaknya masih mengupayakan pendekatan persuasif melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah untuk membebaskan pilot tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang mediasi ini kan untuk menuju ke daerahnya ini enggak gampang, bukan di daerah yang bisa ditempuh dengan kendaraan. Mereka juga butuh berhari-hari untuk menuju ke tempatnya ini," katanya.
Yudo menyebut operasi militer bisa saja digelar aparat, namun hal itu justru akan membuat masyarakat menjadi korban.
Ia mengaku mendapat informasi KKB akan menembak Pilot Susi Air Philip Mark Mahrtens, jika aparat menggunakan operasi militer untuk pembebasannya.
"Apabila saya bebaskan dengan cara militer pasti nanti saya sudah monitor dari pembicaraan nanti kalau ketemu TNI bunuh saja ini, tembak saja ini. Nanti biar TNI yang dituduh yang membunuh pilot ini. Nah saya enggak mau terjadi seperti itu," katanya.
Philip Mark Mahrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Selain menyandera pilot, KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengklaim pilot Susi Air Philip Mark, yang disandera kelompok itu sejak awal Februari lalu, dalam kondisi baik.
"Pilot baik-baik saja," kata Sebby saat dihubungi, Sabtu (1/4).
Sebby mengatakan, hampir dua bulan disandera KKB, Philip beradaptasi dengan memakan apa yang dimakan oleh kelompok itu.
(fra/fra)