Kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit Salak Bogor diduga berasal dari korsleting listrik.
"Dugaan sementara dari korsleting listrik," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (7/4) siang.
Bima mengatakan sebanyak 14 unit damkar diterjunkan ke lokasi. Sementara gedung yang terbakar merupakan ruang pelayanan, medical check-up dan administrasi.
"Belum ada laporan korban jiwa, saat ini sudah terkendali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik api diduga berasal dari Gedung Detasemen Kesehatan yang lama kosong. Bima juga memerintahkan jajarannya untuk mengecek instalasi listrik di gedung maupun tempat cagar budaya agar korsleting listrik bisa dihindarkan.
Ia juga memastikan layanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Salak Bogor tetap beroperasi. Belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Sejauh ini ada Dinkes juga standby, agar layanan IGD tetap bisa beroperasi. Sejauh ini aman tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Kebakaran Gedung Detasemen Kesehatan Wilayah Bogor di kompleks Rumah Sakit Salak Bogor, terjadi Jumat (7/4) siang.
Saksi mata di lokasi mengatakan api mulai membakar gedung tersebut pukul 13.15 WIB. Gedung yang bersebelahan dengan farmasi dan Intaslasi Gawat Darurat itu terlihat telah hangus seluruhnya dilalap api.
Arus Lalu Lintas di sekitar Rumah Sakit Salak Bogor ditutup imbas kebakaran.
Petugas Dinas Perhubungan yang berada di lokasi mengatakan arus lalu lintas dari arah Istana Bogor di alihkan ke Lapangan Sempur. Tak bisa melewati arah menuju Air Mancur.
"Yang dari arah Istana Bogor, semua dibuang ke arah Sempur. Arah Air Mancur itu diputer-balikin lagi. Jalannya ditutup," ujarnya.
(mut/isn)