BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT Hingga 11 April

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Apr 2023 20:18 WIB
BMKG menemukan Bibit siklon Tropis 98S di Laut Arafuru yang berpotensi menyebabkan cuaca buruk di sebagian besar wilayah NTT.
BMKG menemukan Bibit siklon Tropis 98S di Laut Arafuru yang berpotensi menyebabkan cuaca buruk di sebagian besar wilayah NTT (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan Bibit siklon Tropis 98S di Laut Arafuru.

Bibit siklon tropis ini berpotensi tumbuh dalam kategori rendah dan mempengaruhi cuaca di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang 8 hingga 11 April 2023.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bagi beberapa wilayah di Provinsi NTT yang mungkin terdampak Bibit Siklon Tropis 98S ini.

"Peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/4).

Agung mengatakan, wilayah yang perlu mewaspadai bibit siklon ini yaitu Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

BMKG mengingatkan potensi hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, potensi dampak rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.

Di daerah bertopografi curam atau bergunung maupun tebing juga perlu waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.

"BMKG akan terus memantau perkembangan bibit siklon tersebut," ujarnya.

Agung menjelaskan dampak dari bibit siklon tersebut tidak sedahsyat Badai Seroja yang terjadi dua tahun lalu di NTT.

"Lebih kecil (dari seroja)," kata dia Agung.

Menurut BMKG, potensi tumbuh Bibit 98S untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan juga dalam Kategori Rendah.

Berdasarkan hasil analisa pusat yang dibagikannya diketahui Bibit 98S yang terpantau di Laut Arafuru ini memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1003.9 milibar (mb).

Dia mengatakan pemantauan melalui Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR juga menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang dalam 12 jam terakhir.

Kondisi medan angin menunjukkan sirkulasi siklonik di lapisan bawah hingga menengah. Namun untuk lapisan atas sudah tampak melebar.

Faktor yang menjadi pendukung perkembangan bibit ini adalah gelombang tropis Madden-Julian Oscillation (MJO) dan divergensi lapisan atas sedang.

"Salah satu faktor pendukung perkembangan bibit siklon adalah gelombang tropis Madden-Julian Oscillation (MJO) dan divergensi lapisan atas sedang," jelas Agung.

Sedangkan wind shear vertikal yang terpantau dalam kategori sedang. Dalam Model NWP terpantau skala global untuk 24 jam kedepan bergerak ke arah Barat Daya.

Jika dibandingkan, Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada 4 April 2021 lalu memiliki kecepatan 40 knot atau 75 km/jam.

Melansir situs BMKG, bibit yang tumbuh menjadi cikal bakal Badai Seroja tumbuh bersamaan dengan Bibit Siklon 90S yang muncul sejak 2 April 2021. Bibit Siklon 90S kala itu tumbuh menjadi Siklon Tropis Odette di Samudra Hindia.

(ely/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER