PDIP Tak Setuju Tarif TransJakarta Naik: Harus Ada Argumen Kuat
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Manuara Siahaan tak setuju dengan rencana kenaikan tarif TransJakarta dan Mikrotrans. Ia mengatakan kenaikan tarif harus disertai argumentasi dan pertimbangan yang kuat.
"Kenaikan tarif itu tentu harus ada argumentasi yang kuat, variabel apa?" kata Manuara saat dihubungi, Senin (10/4).
"Ngapain naik? Faktornya apa? Enak saja," imbuh dia.
Manuara mengatakan saat ini kondisi ekonomi masyarakat masih sulit. Ia khawatir jika tarif Transjakarta naik, minat masyarakat naik transportasi umum bisa menurun.
Padahal, kata dia, pemerintah mendorong agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke ke transportasi umum.
"Standar pelayanan minimal (TransJakarta) belum teruji, belum baik, enggak setuju kita. Saya akan tolak. Enggak benar itu," katanya.
Sebelummya, PT TransJakarta tengah melakukan survei soal kenaikan tarif TransJakarta dan Mikrotrans di jam-jam tertentu.
Melalui akun Twitter resminya, TransJakarta mengajak pengguna untuk mengisi survei tersebut hingga 13 April mendatang.
TransJakarta menyatakan kenaikan tarif merupakan usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta.
"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," tulis Tranjakarta.
CNNIndonesia.com mencoba mengakses survei itu. Di bagian awal, pengguna diminta untuk mengisi identitas dan penilaian terhadap layanan TransJakarta selama ini.
Lalu pengguna salah satunya diberi pertanyaan 'bagaimana jika TransJakarta reguler naik menjadi Rp5 ribu?'.
Ada juga pertanyaan 'bagaimana jika layanan (mikrotrans) Jaklingko naik menjadi Rp1 ribu?'.
(yoa/tsa)