Kronologi Penangkapan Teroris JI di Lampung yang Berujung Baku Tembak

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2023 12:36 WIB
Densus 88 Antiteror Polri mengaku terpaksa menembak terduga teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah Lampung lantaran memberikan perlawanan.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar. (CNN Indonesia/ Michael Josua)
Jakarta, CNN Indonesia --

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membeberkan kronologi kontak tembak terhadap enam tersangka teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah Lampung.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan operasi penangkapan tersebut dilakukan selama dua hari pada Selasa (11/4) dan Rabu (12/4) kemarin.

Ia menjelaskan operasi penangkapan pertama kali dilakukan di Kabupaten Mesuji, Lampung, terhadap pelaku berinisial PS alias JA. Dalam penangkapan tersebut, anggota Densus 88 kemudian melakukan pengembangan dan menangkap tersangka N alias BA alias SA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas nama inisial N alias BA alias SA telah dilakukan tindakan tegas dan terukur sehingga mengakibatkan tersangka meninggal dunia," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (13/4).

Aswin mengatakan tindakan tersebut terpaksa diambil lantaran tersangka teroris N mencoba memberikan perlawanan terhadap petugas di lapangan.

Dalam kontak tembak tersebut, ia mengatakan salah satu anggota Densus 88 mengalami luka tembak serius pada paha sebelah kanan dan tengah menjalani perawatan intensif.

Selanjutnya, Aswin menuturkan operasi penangkapan kembali dilakukan pada Rabu (13/4) malam, di Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Melalui giat tersebut, ia mengatakan pihaknya kemudian berhasil menangkap empat tersangka teroris lainnya yang berinisial H alias NB, AM, KI alias AS, ZK.

Lebih lanjut, Aswin mengatakan petugas juga terpaksa melakukan tindakan terukur terhadap tersangka ZK lantaran turut mencoba memberikan perlawanan.

Adapun barang bukti yang turut disita dalam penangkapan tersebut diantaranya berupa 1 senjata api M16 yang digunakan untuk melawan petugas, satu senjata api Revolver, tiga senapan angin PCP, senjata rakitan berjenis Thompson, dan ratusan amunisi.

"Kemudian di bengkel juga ada banyak sekali bahan yang diduga untuk pembuatan senjata rakitan. Kemudian bersama beberapa dokumen atau catatan lain yang dikumpulkan penyidik dari tempat persembunyian mereka," tuturnya.

(tfq/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER