Salah Satu Pasien Covid Arcturus di DKI Alami Gejala Pneumonia

CNN Indonesia
Jumat, 14 Apr 2023 15:12 WIB
Ilustrasi perawatan pasien covid di RS. Pasien covid-19 varian Arcturus alami gejalan pneumonia. (Istockphoto/Thekopmylife)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut salah seorang pasien subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus di DKI Jakarta sempat dirawat enam hari di rumah sakit lantaran mengalami gejala radang paru atau pneumonia.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama menambahkan pasien tersebut merupakan wanita berusia 30 tahun yang tinggal di Jakarta Utara, tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri, dan sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 booster pertama.

"Pasien kedua Arcturus di Jakarta alami batuk kencang dan pneumonia. Tapi sekarang sudah sembuh," kata Ngabila saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (14/4).

Selain mengalami pneumonia berdasarkan hasil rontgen, pasien tersebut juga mengeluhkan gejala lain seperti demam menggigil, mual muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering, hingga anosmia.

Sementara pasien Arcturus pertama merupakan pria berusia 56 tahun domisili Jakarta Selatan. Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan luar negeri dari India dan tiba di Indonesia pada 16 Maret lalu. Gejala yang dialami yakni batuk, pilek, dan nyeri otot.

"Pasien pertama isoman dan sudah sembuh juga," kata dia.

Merespons temuan itu, Ngabila memastikan Dinkes DKI akan terus memperkuat pemeriksaan whole genome sequecing (WGS) untuk semua kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.

Ngabila selanjutnya mewanti-wanti agar masyarakat segera memperkuat imunitas diri melalui program vaksinasi Covid-19 primer lengkap serta booster pertama dan kedua.

Ia juga meminta agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, setidaknya mengenakan masker saat di tempat umum dan transportasi publik. Ngabila juga mengimbau agar warga pemilik komorbid rutin memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan.

"Apapun variannya masyarakat jangan panik, perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi. Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit," ujar Ngabila.

(khr/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK