PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali mengingatkan para pemudik hanya boleh beristirahat maksimal 30 menit di tempat peristirahatan atau rest area.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan pihaknya bakal menyediakan berbagai fasilitas untuk mengurai penumpukan kendaraan di rest area, salah satunya memasang traffic counting guna memonitor okupansi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapasitas parkir hanya 500 kendaraan, kami perkirakan tahun ini Lebaran bisa 1.500 kendaraan. Kami tempatkan pos dan flow diatur maksimum 30 menit di sini siapkan rambu," kata Subakti di acara Ngopi BUMN, Kamis (6/4).
Subakti menyebut dari 59 rest area yang dikelola Jasa Marga, terdapat 23 titik yang diprediksi sangat ramai. Namun, ia tak merinci di mana saja 23 titik tersebut.
Sementara itu, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2023 jatuh pada Rabu 19 April, sedangkan puncak arus balik pada Selasa 25 April.
"Untuk puncak arus mudik diperkirakan pada H-3 Lebaran atau Rabu 19 April 2023," ujar Lisye, dikutip Antara, Senin (3/4) lalu.
Ia menambahkan volume lalu lintas keluar Jabotabek selama periode H-7 sampai H+7 Lebaran 2023 melalui empat gerbang tol utama diperkirakan sebanyak 2,78 juta kendaraan. Angka ini naik 6,77 persen dibandingkan Lebaran 2022, yang mencapai 2,6 juta kendaraan.
Distribusi lalu lintas keluar Jabotabek itu pun didominasi oleh kendaraan menuju arah Timur atau Trans Jawa sebesar 52 persen, kemudian ke arah Barat atau Merak sebesar 27,8 persen, serta ke arah Selatan atau Ciawi sebesar 20,2 persen.
Lisye menyebut prediksi lalu lintas saat puncak mudik 19 April 2023 sebanyak 138 ribu kendaraan di KM 66 Tol Jakarta-Cikampek atau naik 2 persen dari puncak mudik Lebaran 2022, yakni 135 ribu kendaraan.
"Kami juga memprediksikan untuk puncak arus balik akan jatuh pada Selasa 25 April 2023 atau H+2 Lebaran," ujarnya.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (18/4), rest area KM 57 tol Jakarta-Cikampek merupakan salah satu lokasi yang menjalankan kebijakan ini.
Pengelola rest area berulang kali mengimbau masyarakat untuk beristirahat tak lebih dari 30 menit. Sebab area itu diserbu pemudik hingga mengular saat menjelang azan maghrib atau waktu berbuka puasa.
"Diberitahukan kepada seluruh pengunjung rest area KM 57, batas parkir maksimal 30 menit. Silakan isi bahan bakar anda dan melanjutkan perjalanan," bunyi imbauan tersebut melalui pengeras suara di rest area KM 57, Selasa (18/4).
Imbauan ini sendiri membuat beberapa pengunjung hingga juru parkir merasa tak nyaman dan kewalahan.
Salah seorang pengguna jalan asal Surabaya, Chris, merasa kebijakan yang diterapkan tersebut cukup berlebihan.
"Kami rasa cukup berlebihan ya, mas. Bayangin saja, antre masuk aja 30 menit, kami sudah capek di jalan. Terus di dalam maksimal juga 30 menit," keluh Chris kepada CNNIndonesia.com.
"30 menit itu mau ngapain? Untuk makan saja sudah habis waktu buat mengantre dan cari parkir," imbuhnya berkelakar.
Salah seorang petugas rest area juga mengaku cukup kewalahan dengan implementasi kebijakan tersebut. Menurutnya, akan sulit untuk memetakan kendaraan yang harus diminta meninggalkan area setelah 30 menit.
"Ratusan ribuan kendaraan begini ya kami bagaimana juga nentuin mobil mana yang sudah lebih dari 30 menit," ucap salah seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya.
"Butuh berapa orang personel mas kalau mau dijagain satu-satu gitu hahaha," jelasnya.
(rds)